Jayapura, Jubi – Menjelang pemilu di PNG, pemerintah Australia telah memberikan bantuan kepada negara itu berupa 3000 rompi balistik dan 3000 helm yang tiba di Bandara Internasional Jackson di Port Moresby, Jumat (17/6/2022).
Bantuan ini telah diterbangkan dengan Royal Australian Airforce C17 Globemaster yang masuk dari Amerika Serikat. Rompi dan helm balistik itu merupakan bantuan dari Australia untuk Royal Papua Nugini Constabulary (RPNGC) sebagai tanggapan atas permintaan Papua Nugini untuk memperoleh peralatan pelindung tambahan buat kepolisian PNG.
Komisaris Tinggi Australia Jon Philp dan Komandan Polisi Federal Australia Jamie Strauss secara resmi menandatangani peralatan tersebut kepada Komisaris Polisi PNG David Manning.
“Australia dengan senang hati mengirimkan rompi dan helm balistik ini menjelang Pemilihan Nasional 2022. PNG dan Australia berbagi tradisi demokrasi perwakilan yang mencerminkan nilai-nilai bersama kami yang lebih luas dan Australia bangga dapat mendukung PNG melalui hadiah ini dan melalui Program Pemilihan Pendukung kami yang lebih luas,” kata Komisaris Tinggi Philp sebagaimana dilansir dari https://asiapacificreport.nz
Peralatan pelindung yang dikirimkan Australia, akan memungkinkan RPNGC untuk melaksanakan tugas mereka dengan aman. Peralatan ini tidak hanya selama pemilihan nasional, tetapi dalam operasi penting yang dilakukan RPNGC setiap hari.
Komandan AFP Jamie Strauss menyoroti bahwa “penyediaan peralatan ini adalah demonstrasi kerja sama yang matang antara RPNGC dan AFP di bawah Kemitraan Pemolisian PNG-Australia”.
Kemitraan antara Australia dan PNG diperkuat oleh kerja sama erat antara kedua negara selama tanggapan darurat Covid-19 dan Australia berharap dapat memperdalam kerja sama tersebut lebih lanjut.
Mengutip PACNEWS bahwa pasukan Australia telah mendarat di Papua Nugini untuk membantu mendukung pemilihan nasional negara itu.
Pemungutan suara dari 2 hingga 22 Juli sebagian besar diajukan sebagai kontes antara petahana James Marape dan mantan perdana menteri Peter O’Neill.
Pasukan pertahanan Australia yang beranggotakan 130 orang itu akan memberikan dukungan perencanaan, logistik, dan transportasi udara kepada otoritas setempat.
Itu terjadi ketika Australia berupaya memperbaiki hubungan dengan sekutu Pasifik ketika pengaruh Tiongkok meningkat di kawasan itu, dengan pemerintah Buruh yang baru mengumumkan pengerahan itu tak lama setelah memenangkan pemilihan umum pada Mei.
Mayor Jenderal Scott Winter, yang mengawasi Operasi KIMBA, mengatakan pesawat Australia akan mengangkut bahan dan personel pemilu selama pemilihan dan penghitungan suara.
Pemilu di Papua Nugini telah dirusak dengan kekerasan dan dikepung dalam kontroversi.
Jajak pendapat nasional terakhir pada tahun 2017 melihat empat orang tewas dalam baku tembak terkait pemilu, sementara tuduhan perusakan suara diratakan pada otoritas pemerintah. (*)
Discussion about this post