Jayapura, Jubi- Perusahaan Komunitas Industri Kreatif SANMA (SCICC) atau The SANMA Creative Industry Community Company (SCICC) telah menghasilkan produk mereka dengan pertumbuhan yang nyata. Mereka memproduksi tas dari anyaman pandan pantai.
Sejak didirikan pada 2018 sebagai perusahaan komunitas pertama di Vanuatu, perusahaan ini telah memperluas jangkauan produsennya di seluruh provinsi SANMA, menjual produknya ke pasar domestik dan internasional, dan sekarang mengubah efisiensi produksi dengan ‘Fren Blo Wiva’, produk baru alat yang pertama dari jenisnya di industri.
Bagi Janet Sine, SCICC Acting Manager, penggunaan ‘Fren Blo Wiva’ telah secara dramatis meningkatkan hasil penenun dan mengubah pola pikir ke arah perdagangan ekonomi formal.
“Para ibu telah menempuh perjalanan jauh. Kami telah menyempurnakan banyak langkah produksi dan kami bangga bahwa perkembangan baru ini adalah tanda bahwa kami sedang bertransisi ke ekonomi formal,” kata Sine sebagaimana dilansir dailypost.vu
Sebelumnya, kata dia penenun menggunakan tongkat atau pisau semak liar untuk memotong strip anyaman pandan tunggal. “Dengan alat yang baru diperkenalkan, pekerjaan mereka lebih mudah dan lebih cepat; ‘Fren Blo Wiva’ memotong beberapa strip rata dengan satu pukulan, meningkatkan kecepatan pekerjaan persiapan seratnya, menjadikannya lima kali lebih cepat daripada praktik konvensional,”katanya.
Dia menambahkan SCICC terdiri dari tiga asosiasi, Asosiasi Kerajinan Wanita Sektor Satu Pulau Malo Bosahe, Asosiasi Hiasan Kepala Limabulu, dan Asosiasi Kerajinan Yumitu. Perusahaan ini memproduksi dan menjual produk kerajinan mulai dari penutup kepala hingga pakaian dan tekstil
Elsie Dick, Presiden Asosiasi Bosahe, mengatakan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk, telah membantu mereka bertahan selama pandemi. Hal ini pula kata dia telah memungkinkan mereka untuk memenuhi biaya sekolah dan pengeluaran keluarga lainnya. Dia menambahkan, bisnis kerajinan tangan telah menjadi sumber pendapatan utama bagi perempuan di komunitasnya. Pasalnya, sumber daya seperti pandan dan bahan lokal lainnya tersedia di pulau itu.
Minggu lalu, Janet Sine berada di Port Vila untuk menjual produk SCICC pada acara ‘Vanuatu Made Market’. Ia mengatakan menghadiri acara besar seperti ini bukan hanya tentang menjual produk. Tetapi juga kesempatan mendiskusikan manajemen bisnis dengan operator kerajinan lainnya. “Yang paling penting adalah membangun koneksi dengan klien potensial, dan mendengar umpan balik mereka tentang cara meningkatkan produk yang ditawarkan ke pasar internasional,”katanya.
Dengan dukungan pelatih internasional Vanuatu Skills Partnership, pembuat topi Sydney Rosie Boylan, produsen SCICC terus menyempurnakan keterampilan dan keahlian mereka untuk memenuhi standar pasar internasional dan kini telah menjalin hubungan dengan perusahaan di Australia dan Selandia Baru.
‘Fren Blo Wiva’ sangat penting dalam memungkinkan transisi ini ke produksi formal. Sekarang telah dikembangkan secara komersial oleh SCICC dan tersedia untuk dijual kepada semua penenun topi, tas, dan tikar di seluruh Vanuatu. Produk telah terdaftar di Kantor Kekayaan Intelektual Vanuatu dan dilindungi sebagai produk SCICC.
SCICC didukung oleh Vanuatu Skills Partnership, yang merupakan inisiatif bersama antara Pemerintah Vanuatu dan Australia.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!