Jayapura, Jubi- Pergerakan militer Australia dan Fiji akan meningkat dan dipermudah dengan kesepakatan yang ditandatangani di Fiji minggu ini. Perjanjian status pasukan ini telah ditandatangani di Nadi, Kamis (21/10/2022) Fiji.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, mengatakan hal ini tidak ditandatangani dengan banyak negara.
“Sebuah upaya yang jelas untuk mempertahankan kehadiran Australia di Fiji dan kawasan, perjanjian tersebut memungkinkan militer untuk ditempatkan di kedua negara, mengenakan seragam secara bebas dan menikmati proses bea cukai dan imigrasi yang lebih mudah,”katanya sebagaimana dilansir laman rnz.co.nz
Menteri pertahanan Fiji Inia Seruiratu, mengatakan SOFA akan memfasilitasi pertukaran personel yang lebih besar. Hal itu meningkatkan ambisi pengembangan kapasitas dan kapabilitas RFMF.
Selain itu, juga akan memperkuat interoperabilitas antara RFMF dan Angkatan Pertahanan Australia. “Pentingnya kesepakatan ini adalah sesuatu yang saya yakini akan meningkatkan profesionalisme dan standar pemberian layanan RFMF dalam menjalankan peran Konstitusional yang dibebankan kepada mereka.”kata Seruiratu.
Implikasi yurisdiksi pidana dan perdata untuk pasukan tamu juga merupakan fitur SOFA. Marles yang berada di akhir tur 10 hari di wilayah itu mengatakan kepada media Fiji, SOFA akan menyediakan penempatan pasukan Australia di Black Rock Fiji.
Kamp pelatihan Angkatan Militer Republik Fiji yang dulu terkenal telah ditingkatkan dengan dana 22,9 juta Dollar Australia. Dikatakan telah dibuka kembali pada awal 2022 sebagai Blackrock Peacekeeping and Humanitarian Assistance and Disaster Relief Camp.
Menampilkan persediaan bantuan kemanusiaan terbesar di Pasifik, Black Rock sekarang juga mencakup fasilitas medis dan pelatihan standar PBB
Marles mengatakan Australia akan bekerja sama dengan Fiji untuk mendapatkan sertifikasi yang diperlukan yang akan menjadikan fasilitas pelatihan tersebut sebagai pelatihan pra-mobilisasi kawasan.(*)