Jayapura, Jubi – Kontingen pelajar Papua untuk ajang Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) XI dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII 2025 di Jakarta, tetap menargetkan meraih prestasi dalam situasi keterbatasan anggaran.
Kontingen Papua resmi dilepas bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025) di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura. Peparnas XI dijadwalkan berlangsung, 1-10 November 2025.
Keberangkatan dua kontingen ini diselimuti tantangan keterbatasan anggaran, yang memaksa pembatasan jumlah atlet dan cabang olahraga atau cabor.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua, H. Jayakusuma, menjelaskan dari kuota 50 atlet yang ditentukan oleh pusat, mereka hanya sanggup mengirimkan 20 atlet dan sejumlah ofisial.
”Karena keterbatasan anggaran yang ada, kita tidak bisa memenuhi target 50 orang yang kita kirim dan 20 ofisial,” kata Jayakusuma, Selasa (28/10/2025).
Akibatnya, kontingen Peparpenas hanya akan mengikuti dua dari empat cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu atletik dengan 13 atlet dan renang 7 atlet, dengan masa pemusatan latihan satu bulan.
NPCI Papua pun realistis menargetkan lima besar nasional dengan harapan meraih 8 medali emas, yaitu 3 dari renang dan 5 dari atletik.
Kondisi serupa dialami oleh kontingen Popnas Papua. Menurut Simson Rumbiak, penanggung jawab kontingen, Popnas akan diikuti oleh 78 atlet di 9 cabang olahraga.
Namun, dampak refocusing anggaran membuat alokasi dana berkurang drastis dari rencana awal Rp 2 miliar lebih menjadi hanya Rp 900 juta.
Kondisi ini memaksa dua cabang olahraga unggulan, yaitu Taekwondo (13 atlet) dan Renang (1 atlet putri), harus dibiayai secara mandiri oleh atlet bersangkutan, termasuk biaya tiket perjalanan. Tujuh cabor lainnya dibiayai APBD, antara lain Atletik, Angkat Besi, Bola Basket Putri, Tinju, dan Karate.
Meskipun harus menanggung biaya sendiri, dua cabor mandiri ini memiliki target tinggi, yaitu menyumbang 3 medali emas (2 Taekwondo, 1 Renang) dari total target 7 medali yang diharapkan kontingen Popnas.
Asisten I Setda Provinsi Papua, Yohanes Walilo, saat pelepasan menegaskan kembali harapan agar para atlet tetap bersaing maksimal dan mempertahankan reputasi Papua sebagai “gudangnya atlet.”
”Kami berharap, kami doakan supaya mereka pulang meraih prestasi,” ujar Walilo. (*)



