Jayapura, Jubi – Pemusatan latihan tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional putra-putri Papua Pegunungan dilakukan secara terpisah di Kota Jayapura, Papua, dan Bandung, Jawa Barat. Kedua pemusatan latihan itu terus berupaya menambah jam terbang dan pengalaman bertanding para pemainnya, termasuk dengan mengagendakan sejumlah pertandingan uji coba ke luar Tanah Papua atau try out.
Demi mempersiapkan keikusertaannya dalam Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI Aceh dan Sumatera Utara, pemusatan latihan tim sepak bola PON putri Papua Pegunungan menempa 23 pemainnya di Kota Jayapura. Harapan besar tertumpu kepada mereka, setelah memenangi Babak Kualifikasi PON Khusus Daerah Otonom Baru (DOB) yang digelar di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada awal tahun ini.
Tak banyak berubah
Tim sepak bola PON putri Papua Pegunungan berhasil menyisihkan tim Papua Tengah, Papua Selatan. Sementara tim putra Papua Pegunungan menyisihkan tim Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. Hasil positif itulah yang membuat komposisi pemain yang mengikuti pemusatan latihan tidak banyak berubah dibandingkan dan komposisi pemain saat mengikuti Babak Kualifikasi PON Khusus DOB.
Sekretaris Asosiasi Provinsi PSSI Papua Pegunungan, Hesri Yohanes Purun menyebut perubahan paling mencolok dari tim sepak bola PON putra-putri Papua Pegunungan adalah pergantian pelatih kedua tim. Pelatih tim putri yang lama, Jimmy Iro Saputro saat ini telah menjadi pelatih Persipani Paniai, dan posisinya digantikan oleh Priagung Dani Admojo. Sementara pelatih tim putra Sahala Saragih kini telah digantikan legenda sepak bola Papua, Aples Tecuari.
Manager tim sepak bola putri Papua Pegunungan, Issan Sambur yang ditemui di sela-sela pertandingan uji coba antara timnya melawan tim sepak bola Orange Aspul di Lapangan Emsyk Waena, Kota Jayapura, pada Sabtu (5/6/2024) mengatakan 90 persen materi pemainnya serupa dengan tim yang memenangi babak kualifikasi itu.
“Dari 23 pemain yang disiapkan, sebagian besar masih skuad saat Pra PON. Hanya ada pengurangan empat pemain, dan penambahan 4 pemain baru yang diambil dari Papua Selatan dan Papua Tengah. Pengurangan pemain terjadi karena kesibukan pemain bersangkutan dengan kegiatan sekolah, kuliah maupun pekerjaan,” katanya.
Komposisi pemain tim sepak bola PON putri Papua Pegunungan kebanyakan berasal dari tim Galanita Toli FC. Dalam itu itu, ada sedikitnya tujuh pemain yang pernah membela tim nasional putri. Tim itu dilengkapi sejumlah pemain muda.
Hal serupa terlihat dari komposisi pemain tim sepak bola PON putra Papua Pegunungan. Wakil Manager tim sepak bola PON putra Papua Pegunungan, Jason Gilbert menyatakan tim itu didominasi pemain yang mengantar tim sepak bola putra Papua Pegunungan meriah tiket PON XXI Aceh – Sumatera Utara.
“Tetapi pelatih masih mau melihat bagaimana kondisi para pemain. Apakah [pelatih] cukup puas atau harus mencari pemain lagi, [itu] tergantung dari kebutuhan pelatih di saat uji coba nanti,” kata Jason.
Meski membuka kemungkinan untuk membongkar pasang pemain tim putra maupun putri, Jason meyakini komposisi pemain kedua tim tidak akan berubah banyak. Ia menilai perkembangan pemusatan latihan kedua tim sudah baik.
Agenda try out
Demi mempercepat kematangan tim putra dan putri itu, para pelatih mengagendakan lebih banyak pertandingan uji coba. Para pelatih bahkan merencanakan pertandingan uji coba di luar Tanah Papua, demi menambah pengalaman para pemain.
“Puji Tuhan, sejak pekan kedua Mei hingga kini, tidak ada kendala yang dialami pemusatan latihan. Mungkin nanti pada akhir Juni ini program [pertandingan] uji coba [ke luar Papua]. Sementara ini, program latihan masih di pertandingan [dengan tim lokal] dan program latihan fisik maupun teknikal,” kata Jason.
Pelatih sepak bola PON putri Papua Pegunungan, Priagung Dani Admojo mengakui jangka waktu pemusatan latihan terbilang pendek. Ia terus menempa para pemain putri Papua Pegunungan, termasuk dengan pengalamannya membawa tim sepak bola PON putri Papua merebut medali emas PON XX Papua.
“Meski waktunya tidak terlalu panjang, tetapi saya lihat anak-anak punya motivasi untuk belajar bagaimana bermain sepak bola modern,” katanya.
Priagung yakin pemusatan latihan timnya dalam sebulan mendatang akan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Apalagi, penginapan para pemain yang mengikuti pemusatan latihan itu sudah berdekatan dengan Lapangan Sepak Bola Emsyk tempat mereka berlatih.
Kini, Priagung memiliki banyak waktu untuk memberikan latihan individu kepada setiap pemain. Porsi latihan individu itu dirancang untuk membenahi kekurangan masing-masing pemain.
Priagung pun ingin timnya diberi kesempatan melakoni pertandingan uji coba ke luar Tanah Papua. “Sisa waktu yang ada, saya berharap ada try out keluar, sehingga anak-anak yang belum punya jam terbang bisa lebih punya pengalaman lebih. Kami akan main di PON, atmosfirnya berbeda dengan bermain di Papua. Kami butuh mental yang siap,” kata Priagung.
Priagung juga memilih “bermain aman” dan tidak membongkar pasang pemain. Ia menilai waktu latihan yang tersisa tidak lagi mencukupi untuk mencari pemain baru. “Dengan pemain yang ada, beberapa bulan ke depan [kami] siap berikan yang terbaik untuk Papua Pegunungan,” katanya.
Tim sepak bola PON putra Papua Pegunungan dibebani target berat untuk merebut medali emas PON XXI. “Target yang diberikan Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Papua Pegunungan memang medali emas. Untuk mencapai [target] itu memang cukup berat. Tim pelatih masih melakukan pemantauan perkembangan pemain,” kata Jason.
Sementara tim sepak bola PON putri Papua Pegunungan tidak mematok target muluk-muluk. Mereka ingin mencapai semifinal sepak bola PON XXI Aceh – Sumatera Utara. “[Jika] kami bisa mencapai semifinal, sudah bagus,” kata Priagung. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!