Sentani, Jayapura – Pada Pekan Olahraga Nasional atau PON XXII yang akan digelar pada 2028 di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia atau Perbasasi Papua akan memaksimal arena lapangan bisbol dan sofbol yang bertaraf Internasional di Papua. Mereka optimistis pasang target bidik medali emas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Perbasasi Papua Yan Yap Ormuseray, kepada wartawan di sela-sela ramah tamah Pengucapan Syukur atas prestasi tim Sofbol Putri pada PON XXI Aceh – Sumatera Utara di salah satu hotel di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (22/9/2024).
“Kita punya lapangan Bisbol dan Sofbol di Uncen Atas dan lapangan Sofbol dan Bisbol utama ada di Kompleks Auri Silas Papare. Itu semua berstandar internasional. Kita akan maksimalkan itu. Kalau PON 21 kami dapat medali perak. Kita optimis, kita akan mempersiapkan diri dengan baik sehingga PON 22 tahun 2028 di Nusa Tenggara Timur [NTB] nanti bisa kembali mencetak prestasi mendapat medali emas,” katanya.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah untuk memperkenalkan cabang olahraga kepada masyarakat, bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih melalui Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).
Sementara itu, Ketua Bidang Sport Science dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Daniel Womsiwormengatakan kompetisi diperlukan untuk pembinaan generasi atlet agar emas tercapai lagi.
Womsiwor mengungkapkan sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur selalu unggul karena pasca PON mereka mengadakan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov). Hal itu yang tidak ada di Papua.
“Tentu harus ada kompetisi sehingga Perbasasi pada 2025 wajib melakukan Kejurprov Perbasasi sehingga target medali emas pada PON XXII 2028 bisa tercapai,” katanya.
Oleh karena itu, ia berharap gubernur terpilih, berkenan menghibahkan dana melalui KONI Papua sehingga setiap cabang olahraga termasuk Perbasasi Papua mendapatkan dana pembinaan.
“Tentu dengan pembinaan yang didanai, pembinaan [menjadi] terprogram dan terarah [jadi] hasilnya akan baik. Kami semua berdoa supaya program pembinaannya sudah harus dilaksanakan tahun 2025,” ujar Womsiwor yang Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Uncen itu. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!