Manokwari, Jubi-Mohammad Fajar Fathurrahman, pemain Timnas Indonesia U22 yang berhasil menjadi top skor di ajang Sea Games Kamboja 2023 merupakan sosok yang lahir di Manokwari, Papua Barat.
Fajar Adalah anak asuh Aples Gideon Tecuari yang juga merupakan mantan pemain belakang Timnas Indonesia. Tecuari saat ini menjadi pelatih kepala di Sekolah Sepak Bola (SSB) Mansinam Footbal klub di Manokwari, Papua Barat.
“Mulai masuk (SSB Footbal Mansinam Klub) itu teman kompleks yang ajak, awal masuk memang belum ketemu pelatih Isak dan pelatih Aples, jadi datang hanya main game, terus ketemu beberapa senior disana,” kata Mohammad Fajar Faturahman Minggu malam (28/5/2023) saat acara makan malam bersama pengurus dan pelatih SSB Mansinam Footbal Klub di Manokwari.
Fajar bergabung dengan SSB Mansinam Footbal Klub, saat ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Manokwari, sebenarnya bukan SSB Mansinam yang pertama ia berlatih sepak bola, hanya saja yang pertama itu ia tidak terlalu aktif
“Alasan pilih SSB Mansinam Footbal klub karena memang terlihat aktif, sehingga saya bergabung disini sampai sekarang,” ucap pemain berulang tahun ke 21 pada hari ini 29 Mei 2023.
Pelatih SSB Mansinam Footbal Klub, Aples Gideon Tecuari mengatakan Fajar selama berlatih di SSB Mansinam Footbal, merupakan sosok yang rendah hati serta disiplin. “Fajar selama tiga tahun bernaung dibawah SSB Mansinam dia masuk sejak awal SMP, banyak prestasi saat bersama kita di SSB salah satunya kita menjuarai Aro M Cup di Manokwari tahun 2017,” tutur mantan pemain Timnas Indonesia.
Selain itu kata Aples, Fajar juga turut mengikuti liga pelajar di Surabaya mewakili Provinsi Papua Barat, “Kebetulan saya ditunjuk jadi pelatih saat itu maka saya membawah serta fajar dalam Liga Pendidikan di Surabaya Jawa Timur,” katanya
Selepas SMP, Fajar kemudian melanjutkan ke Akademi Sepak Bola di Pati Jawa Tengah. Di sana Fajar bersama seorang temannya Irianto Wandi yang juga dari SSB Mansinam. Fajar melanjutkan SMA di Purwakarta.
Pada 2018 silam, Fajar terpilih masuk skuad timnas di Piala AFF.
Direktur SSB Mansinam Footbal Klub, Robert K Hammar mengatakan SSB Mansinam Footbal Klub merupakan sekolah yang dibentuk untuk melatih anak-anak di Manokwari Papua Barat yang berminat di bidang sepak bola.
“Kita dirikan Mansinam Football klub ini pada 5 Februari 2004, sehingga bertepatan dengan momen HUT pekabaran Injil di Tanah Papua, sebagai alasan untuk menampung generasi muda yang berminat pada sepak bola,” kata Robert Hammar
Ide mendirikan itu muncul ketika para pendiri berpikir memajukan sepak bola Manokwari. Ini untuk menyambung generasi lama seperti Adolf Kabo pemain Perseman yang pernah bersama Timnas Indonesia meraih prestasi di kancah Asean.
Robert berujar, sekolah sepak bola itu telah melahirkan generasi sepak bola yang selama ini telah menyebar ke berbagai klub yang ada di Indonesia dan juga Tom Futsal termasuk Black Steel Papua.
Sayangnya, sekolah yang didirikan atas inisiatif membangun generasi sepak bola di Papua Barat itu sejauh ini tidak pernah mendapat dukungan terutama dari Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI mau pun pemerintah Daerah. “Kami di awal berdirinya sempat memungut biaya kepada para peserta, hanya saja memasuki tahun 2010 ke atas kami kemudian menghentikan pungutan karena waktu itu kebetulan saya sudah menjabat wakil Bupati Manokwari,” ucap Hammar.
Robert mempertanyakan komitmen memajukan olahraga di Papua Barat sedangkan induk olahraga seperti KONi tidak memperhatikan cabang-cabang olahraganya “Semestinya ada perhatian terhadap sekolah-sekolah yang melahirkan bibir, tidak perlu perhatiannya menyeluruh, asalkan ada semacam pemicu,” ucapnya. (*)