Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura dan 14 klub Liga 2 dalam owner meeting sudah menyepakati kompetisi Liga 2 musim 2021/2022 harus tetap dilanjutkan. Hanya saja keputusan masih menunggu selesainya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tanggal 16 Februari mendatang.
Manajer Persipura, Yan Permenas Mandenas, mewakili suara 15 klub Liga 2 meminta apa yang sudah disepakati oleh mereka harus direkomendasikan oleh federasi PSSI kepada pengurus terpilih pada KLB.
Mandenas tak ingin PSSI dan operator kompetisi PT LIB ke depannya membuat alasan baru agar kompetisi tak dilanjutkan.
“Pertanyaan saya bahwa siapapun pengurus yang nanti terpilih, kami berharap nanti semua klub akan dikumpulkan kembali untuk membahas soal kelanjutan liga. Sekjen PSSI akan sampaikan kepada Dirut PT LIB bahwa hari ini kita selesai rapat dengan catatan liga dilanjutkan setelah pengurus PSSI terpilih,” kata Mandenas usai pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/1/2023) malam.
“PSSI harus merekomendasikan kepada pengurus baru untuk melanjutkan kompetisi. Itu saja, tidak ada lagi basa-basi mau keputusan Exco dan sebagainya. Saya pikir itu sudah selesai setelah pertemuan hari ini, dan harus dipegang lalu disampaikan pada KLB nanti. Karena tadi Sekjen PSSI sendiri hadir dan ikuti dari pertama sampai selesai,” tambahnya.
Mandenas menyebutkan Persipura bersama 14 klub lainnya yakni Bekasi FC, Gresik United, Persela Lamongan, Persewar Waropen, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara, Persipal Palu, Persipura Jayapura, Sulut United, Semen Padang, PSIM Yogyakarta, PSMS Medan, PSDS Deli Serdang, Karo United, dan Nusantara United berharap aspirasi yang mereka sampaikan bisa dipenuhi.
“Semua keputusan harus benar-benar sesuai dengan aspirasi yang kita sampaikan bersama. Kalau misalnya kompensasi yang ditawarkan, kompensasi itu tidak seberapa dengan biaya yang sudah kita keluarkan semua. Bukan itu keluhan kita. Kalau kita juga disuruh untuk mendaftar di kompetisi baru, belum tentu juga kita mau karena kita hanya rekomendasikan kelanjutan saja,” tekannya.
Sejak awal, Mandenas berharap PSSI dan PT LIB seharusnya bersikap adil dan profesional tanpa perlu menghentikan kompetisi Liga 2 yang menurutnya tak masuk akal.
Parahnya, penghentian kompetisi itu diduga ada praktik pemalsuan tanda tangan perwakilan klub.
“Kalau kita bicara sesuai konsistensi aturan, seharusnya PSSI dan PT LIB bersikap fair maka Liga 2 bisa bergulir dengan klub-klub yang menghendaki kompetisi tetap dilanjutkan, itu kalau fair. Tapi hari ini PSSI sendiri memutuskan segala sesuatu yang tidak mengacu kepada aturan,” keluhnya.
“Pada pertemuan hari ini kita menganggap bahwa hasil keputusan rapat Exco kemarin itu sudah gugur dengan sendirinya, karena dasar keputusan Exco itu kan tanda tangan 20 klub yang katanya setuju kompetisi dihentikan. Tahu-tahunya kan mayoritas klub komplain karena dianggap pemalsuan. Kemudian ada lampiran yang tidak jelas dari kesimpulan rapat,” tandasnya. (*)