Jayapura, Jubi – Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia atau Porserosi Provinsi Papua tetap mematok target realistis, jelang keikusertaan di ajang babak kualifikasi atau Pra Pekan Olahraga Nasional. Meskipun waktu tersisa terbilang sempit.
“Dalam waktu yang singkat ini kita hanya berharap bisa tembus ke PON XXI. Saya tidak mau berandai-andai karena situasi sekarang ini tidak bisa memberikan satu persiapan yang lebih mumpuni bagi sepatu roda Papua karena yang hanya tersisa waktu lima bulan ini membutuhkan konsentrasi penuh, persiapan perlengkapan dan atlet serta sebagainya,” kata Ketua Umum Porserosi Papua, Jefry Abel kepada Jubi, Kamis (13/4/2023).
Ia mengatakan, pihaknya akan tetap berupaya untuk menyiapkan atlet terbaik menuju Pra PON lewat jalur seleksi.
“Kita tidak mungkin mengambil atlet lewat Porprov karena sudah ditunda. Kita hanya melakukan Selekda namun itu pun tetap membutuhkan biaya jadi kita akan sangat hati-hati dalam menentukan capaian atau target kita menuju Pra PON. Tetapi kita akan tetap berusaha yang terbaik untuk meloloskan atlet-atlet kita menuju PON XXI Aceh – Sumut,” ujarnya.
Abel menuturkan, sampai saat ini belum mendapatkan agenda resmi dari PB Porserosi terkait waktu dan tempat pelaksanaan Pra PON. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu petunjuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua untuk memulai program pemusatan latihan (TC).
“Kami belum mendapatkan agenda kapan dan dimana pelaksanaan Pra PON nanti. Tapi di babak kualifikasi PON itu Papua akan masuk di zona tiga kita akan bertemu dengan Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua Barat,” ungkapnya.
“Kami lagi fokus mempersiapkan atlet menjelang keikutsertaan di ajang Pra PON. Entah digelar di zona mana, pada intinya kami Papua tetap siap. Papua wajib ikut kali ini karena kalau tidak ikut maka kita tidak bisa tampil di PON XXI Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang,” sambungnya.
Ia membeberkan, Porserosi Papua tetap mewajibkan atletnya untuk terus berlatih secara mandiri agar peak performance mereka bisa tetap terjaga.
“Kita tidak pernah melonggarkan persiapan atlet. Sepatu roda itu cabor yang terukur dan tidak boleh berhenti latihan. Dan sebagaimana marwah kita yang selalu juara di setiap iven itu yang harus kita jaga. Terakhir, bulan lalu di Bekasi Open perebutan Piala Walikota kami juara 4 nasional dengan mendapatkan 4 medali emas,” bebernya.
Selain menyiapkan atlet baru atau lokal, Porserosi Papua juga masih memberdayakan sebagian atlet PON XX tahun 2021 lalu. Mereka diharapkan bisa meloloskan Papua ke ajang PON XXI di Aceh – Sumut.
“Saya campur atletnya, ada yang atlet PON XX lalu dan ada yang baru. Sebagian dari atlet PON kemarin itu sudah konsentrasi kuliah dan menjalani kariernya, sehingga secara seleksi alam mereka mengundurkan diri total untuk gantung sepatu. Tetapi ada yang masih bergabung dengan kami,” jelasnya.
“Saya berharap mereka berlatih dengan giat agar bisa meloloskan Papua dari Pra PON bahkan mengharumkan nama Papua pada ajang PON XXI mendatang. Kita juga sudah bukan tuan rumah tetapi sebagai tamu yang murni harus berdarah-darah dan bertempur untuk bisa lolos. Kami berharap semua nomor kita ikut, supaya semakin besar peluang untuk lolos,” . (*)