Jayapura, Jubi – Persewar Waropen memilih keputusan yang sama dengan saudara tuanya, Persipura Jayapura, Papua, yang menyepakati kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 dilanjutkan kembali.
Keputusan tersebut disepakati Persewar bersama 14 klub Liga 2 usai owner meeting yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (24/1/202) malam.
Persewar bersama 14 klub lainnya, yakni Persipura Jayapura, Bekasi FC, Gresik United, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara, Persipal Palu, Sulut United, Semen Padang, PSIM Yogyakarta, PSMS Medan, PSDS Deli Serdang, Karo United dan Nusantara United menginginkan kompetisi Liga 2 tetap dilanjutkan.
Sementara klub-klub yang tidak bersedia Liga 2 musim 2022/2023 dilanjutkan yakni Kalteng Putra, Persekat Tegal, Persikab Bandung, Persipa Pati, PSKC, PSBS, Putra Delta, PSPS Pekanbaru dan Deltras Sidoarjo. Sedangkan dua klub lainnya, yakni Sriwijaya FC mengikuti keputusan PT LIB dan Persiraja Banda Aceh tidak mendapatkan hak suara.
Sesuai arahan dari Ketua Umum Persewar Waropen melalui Sekretaris Umum, Media Officer Persewar, Ismail menyampaikan agar kompetisi Liga 2 bisa dilanjutkan kembali sesuai dengan skema yang telah dijelaskan pada pemaparan PT LIB dalam owner meeting tersebut.
“Kita masih ingin pertandingan Liga 2 Musim 2022/2023 berlanjut sesuai dengan arahan pimpinan. Opsinya pada meeting kemarin digelar di tanggal 25 Februari. Diperkirakan berakhir di awal Juli atau di akhir Juni,” kata Ismail dalam rilisnya, Rabu (25/1/2023).
Meski diakui jadwal yang diskemakan untuk keberlanjutan Liga 2 ini terbilang masih menyisakan 160 pertandingan, dan diperkirakan berakhir pada tanggal 9 Juli untuk pertandingan final. Namun, berpotensi dilakukan dengan sistem bubble atau Home Tournament seperti pada musim lalu.
Pada owner meeting yang dipimpin oleh Dirut PT LIB, Ferry Paulus, turut hadir Sekjen PSSI Yunus Nusi dan para Komisaris Utama PT LIB, dan perwakilan dari klub Liga 2. Masing – masing perwakilan yang hadir menyampaikan aspirasi terkait keberlangsungan Liga 2 2022-2023.
Mayoritas atau sekitar 15 klub menyatakan sikap untuk sepakat agar Liga 2 dilanjutkan dengan format dan sistem sentralisasi atau bubble. Sedangkan klub-klub lainnya ada yang mengikuti hasil putusan rapat dan ada pula yang tidak sanggup dengan alasan berbeda-beda.
Rapat yang berlangsung alot dan sedikit ketegangan itu berakhir tanpa adanya putusan yang pasti. PT LIB menyerahkan hasil rapat tersebut kepada PSSI untuk kemudian dibahas pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang direncanakan digelar dipertengahan Februari 2023 mendatang.
Sebelumnya, Manajer Persipura, Yan Permenas Mandenas mewakili 15 klub Liga 2 mengatakan mereka telah menyepakati bersama dalam pertemuan petinggi klub, kompetisi harus dilanjutkan kembali dengan catatan menunggu hasil KLB PSSI. Mereka juga meminta kepada PT LIB dan PSSI untuk tidak mengambil keputusan secara sepihak.
“Prinsipnya bahwa keputusan hasil rapat kita minta kepada PT LIB dan PSSI tidak membuat keputusan sepihak. Opsi yang sudah kita setujui dan sepakati adalah Liga 2 ini tidak dihentikan, ditunda sampai dengan pengurus PSSI yang baru terpilih, barulah mereka menyelesaikan kelanjutan kompetisi Liga 2. Jadi tidak ada opsi yang kami sampaikan kompetisi itu diputar ulang kembali. Tapi kami sepakat untuk melanjutkan kompetisi,” tegas Mandenas usai pertemuan tersebut. (*)