Jayapura, Jubi – Setelah proses verifikasi Stadion Utama Lukas Enembe dan Stadion Mandala selesai, manajemen Persipura Jayapura meminta dengan tegas kepada federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memberikan kepastian soal kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023.
Manajer Persipura, Papua, Yan Permenas Mandenas meminta kepastian dari PSSI dan PT LIB. Sebab seluruh persyaratan sudah mereka lalui untuk bisa memulai kompetisi kembali.
“Stadion kita sudah melewati proses verifikasi. Dan kita juga sudah memfasilitasi tim risk assessment yang ke Jayapura untuk melakukan verifikasi kelayakan Stadion. Jadi saya pikir harus ada kepastian, jangan PSSI dan PT LIB sama pemerintah hanya fokus ke Liga 1 tapi Liga 2 dan Liga 3 diabaikan,” kata Mandenas, Rabu (11/1/2023).
Ia menegaskan, ketidakpastian kompetisi Liga 2 telah merugikan timnya. Di mana beban biaya yang harus dikeluarkan oleh manajemen Persipura membengkak.
“Nah, dengan molornya kompetisi ini saja sudah merugikan kita, memakan biaya yang bukan sedikit. Biaya cukup besar yang kita keluarkan, bahkan ada over budget dari anggaran yang semula kita rencanakan,” tekannya.
Mandenas menuturkan, berdasarkan hasil pertemuan PT LIB, PSSI, dan juga owner klub beberapa waktu lalu di Jakarta, sudah direncanakan lanjutan kompetisi akan berjalan mulai 14 Januari. Namun Mandenas mengaku belum ada kepastian kapan agenda itu akan benar-benar terealisasi.
Ia pun meminta solusi dari PT LIB, PSSI dan Pemerintah agar kompetisi Liga 2 bisa ada kepastian.
“Saya pikir untuk ke depannya nanti, tanggal 14 itu kan sudah berdasarkan keputusan dalam pertemuan PT LIB dan semua owner klub. Tapi ternyata kan belum ada kepastian juga. Nah ini harus kita minta kepastian kapan, kalau tidak dijalankan kompetisi Liga 2, lalu solusinya apa untuk klub-klub yang sudah siap untuk melanjutkan kompetisi, dan klub-klub yang tidak lolos verifikasi juga harus diberikan solusi,” tutupnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!