Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Papua baru akan memprogramkan pemusatan latihan atau TC terpusat bagi cabang olahraga seusai Pra Pekan Olahraga Nasional tahun ini.
Untuk sementara, KONI Papua meminta kepada masing-masing cabang olahraga untuk menyiapkan atlet mereka melalui TC mandiri menjelang tampil di ajang Pra PON.
“Sekarang itu masing-masing cabang olahraga melakukan TC mandiri, kita sampaikan kepada cabang olahraga untuk menyiapkan atlet secara mandiri. Setelah itu kita fasilitasi untuk berangkat ke Pra PON,” kata Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya belum lama ini di Kantor KONI Papua, Mandala, Kota Jayapura.
Kogoya menjelaskan, nantinya cabang-cabang olahraga yang akan diprogramkan TC terpusat adalah yang sudah mendapatkan tiket atau lolos dari Pra PON menuju PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang.
“TC terpusat itu kita akan lakukan setelah kembali dari Pra PON. Cabor mana yang lolos di Aceh-Sumatera Utara akan kita masukan dalam TC terpusat,” jelasnya.
Aeromodelling akan menjadi olahraga pertama yang tampil di Pra PON yang rencananya akan digelar bulan Mei ini. Lalu diikuti oleh cabang olahraga beladiri pada bulan Juni dan seterusnya hingga berakhir pada September mendatang.
Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua masih mengusahakan anggaran untuk memastikan keikutsertaan cabang olahraga mereka menuju Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun ini.
Kenius Kogoya mengatakan seluruh cabang olahraga punya peluang yang sama untuk tampil di ajang Pra PON.
Namun, KONI Papua akan menyesuaikan pada ketersediaan anggaran untuk menentukan jumlah cabang olahraga yang akan diikutkan.
“Semua cabang olahraga punya peluang untuk ikut Pra PON. Jadi kita akan melihat dan sesuaikan dengan kondisi kekuatan anggaran kita yang ada. Jadi kalau pun dana kita cukup untuk memberangkatkan atlet-atlet potensial kita, maka itu kemungkinan dari cabang olahraga yang ada kita ikutkan,” ujar Kenius.
Jika anggaran tak mencukupi, kata Kenius, KONI Papua terpaksa akan selektif dalam menentukan cabor-cabor yang akan diikutkan.
“Kalau anggarannya tidak mencukupi, ya berarti kita pasti akan selektif dan bahkan hanya bisa kita kirimkan mereka yang perorangan,” ujarnya.
Kenius menuturkan, opsi tersebut masih sebatas wacana. KONI Papua tetap akan memberangkatkan cabor-cabor unggulan jika sudah mendapatkan dukungan dana. Sampai saat ini, KONI Papua masih terus mengupayakan anggaran untuk mendukung keikutsertaan cabor-cabor menuju Pra PON.(*)