Jayapura, Jubi – Tim futsal Papua sebagai juara bertahan atau peraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 lalu harus melewati jalur Pra PON untuk bisa ikut serta pada PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang.
Meski menyayangkan aturan tersebut, namun tim futsal Papua tetap siap dan menganggap hal itu sebagai sebuah keuntungan.
Pelatih kepala tim futsal Papua, Daud Henry Arim menjelaskan, aturan tersebut dibuat karena untuk memenuhi kuota dua tuan rumah PON XXI, Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Padahal, pada penyelenggaraan PON-PON sebelumnya, juara bertahan otomatis lolos ke PON.
“Ya, ini sebenarnya sangat kita sayangkan, padahal di tahun-tahun yang lalu otomatis lolos, tidak ada Pra PON. Tapi kali ini berbeda, setelah kita Kongres di Jakarta lalu disampaikan Papua baik sepak bola dan futsal putra dan putri yang meraih medali emas di PON XX tahun 2021 lalu harus ikut Pra PON,” kata Daud Arim kepada wartawan di Jayapura, Jumat (20/1/2023).
“Kenapa demikian? Karena tuan rumah PON-nya ada dua, Provinsi Aceh dan Sumatera Utara sehingga kuota itu diberikan ke salah satu provinsi. Kemudian itu sudah keputusan dari KONI Pusat dan karena sudah seperti itu kita tidak bisa apa-apa lagi. Jadi kita terpaksa harus ikut Pra PON,” sambungnya.
Meski begitu, Daud tak mau mengeluh, ia justru menganggap aturan tersebut memberikan keuntungan bagi timnya. Pasalnya, batas usia yang ditentukan pada PON XXI adalah pemain kelahiran 2005 ke atas.
Dengan begitu, cabor futsal PON XXI kemungkinan besar nihil pemain yang berlaga di kompetisi profesional. Artinya, pemain-pemain yang akan bertanding nanti murni talenta-talenta muda.
“Itu memberikan keuntungan buat kita. Kalau kita pakai pemain kelahiran 2001 itu pasti ada pemain Liga Profesional yang ikut. Tapi kali ini yang ikut kelahiran 2005 pastinya masih-masih muda dan itu mempermudah untuk kita. Kemarin sudah disampaikan mungkin tidak ada pemain Liga Profesional yang ikut di PON karena masih muda-muda,” beber Daud.
Karena ingin mempertahankan pencapaian medali emas pada PON XX lalu, Daud Arim pun sudah menggelar persiapan sejak dini, baik tim futsal putra maupun tim putri.
“Jadi ini menguntungkan buat kita tim Papua karena dengan demikian kita tim futsal itu harus start duluan dari cabor-cabor yang ada,” tutupnya.
Cabor futsal akan menjalani Pra PON yang rencananya akan berlangsung pada September mendatang. Kuota tiket lolos yang diperebutkan yakni 8 tim putra dan 6 tim putri.(*)