Banyak atlet Papua yang ingin pindah provinsi, begini jawaban KONI

KONI Papua
Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu - Jubi / Sudjarwo Husain

Jayapura, Jubi –  Sejumlah atlet Papua terancam tak bisa ikut Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berjalan pada tahun ini akibat terkendala anggaran. Tersiar kabar, karena itu sejumlah atlet dikabarkan ingin pindah ke Provinsi lain.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua sebagai organisasi yang berwenang terhadap pembinaan atlet Papua pun angkat bicara.

Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu menjelaskan, mutasi atau perpindahan atlet tak bisa asal dilakukan dan harus sesuai peraturan atau mekanisme yang sudah ditentukan.

Kata dia, proses mutasi atlet itu ada pedomannya. Minimal, dua tahun sebelum pelaksanaan PON.

“Terkait dengan atlet yang ingin mutasi itu ada pedomannya, dua tahun sebelum PON itu bisa dilakukan, tetapi setelah itu tidak boleh dilakukan mutasi,” kata George Weyasu saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Begitu juga dengan atlet yang sudah mengikuti iven Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada cabang olahraga masing-masing. Apalagi atlet yang masih terdaftar dalam data base KONI provinsi sebelumnya.

“Nah untuk itu, untuk atlet baru atau atlet yang sudah ada di salah satu provinsi yang pernah mengikuti Kejurnas itu tidak akan mungkin pindah ke Provinsi yang lain atau dia sudah masuk dalam data base-nya salah satu provinsi itu tidak akan mungkin pindah,” jelasnya.

Sementara itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua tetap optimistis bakal mendapatkan dana talangan dari Pemerintah Provinsi Papua untuk mendukung keikutsertaan mereka pada babak kualifikasi atau Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh – Sumatera Utara.

George Weyasu sebelumnya mengatakan, untuk menghadapi babak kualifikasi, pihaknya membutuhkan anggaran kurang lebih sebesar Rp 70 milliar untuk memfasilitasi atlet-atlet dari 47 Cabang Olahraga (Cabor) mengikuti Pra PON Aceh-Sumut.

Kata George, apabila Pemerintah Provinsi Papua tidak mengucurkan anggaran untuk memfasilitasi para atlet berlaga di Pra PON, maka dipastikan PON Aceh-Sumut tanpa kontingen Papua.

“Jadi pada dasarnya kurang dari satu bulan dari saat ini sebenarnya itu sesuatu yang menurut kami sangat serius tapi kami tetap optimis bahwa Pemerintah Provinsi Papua pasti akan mendukung, kita terus lakukan komunikasi yang baik dengan Plh Gubernur dan juga Plt Sekda, Keuangan dan aset Provinsi Papua dan juga Komisi V DPR Bidang Keolahragaan,” kata George Weyasu.

Ia menjelaskan, KONI Papua sudah memaparkan tentang kesiapan atlet Papua menuju Pra PON.

“Kita memberitahukan bahwa kesiapan kami sudah seperti apa bahkan kita kasih daftar list atlet kita yang sudah diinventarisasi, kita punya tahapan persiapan menuju babak kualifikasi yang akan berlangsung pada bulan Mei – September juga sudah kami sampaikan dan kita cuma sampaikan kepada legislatif dan eksekutif bahwa ketika kita tidak diberikan bantuan untuk mengikuti babak kualifikasi itu bisa dipastikan Papua tidak akan ikut PON dan kita harus bertanggung jawab bersama-sama kepada masyarakat,” sebutnya.

“Tapi kami di KONI Papua tetap optimis tentu  Pemprov Papua akan membantu, mungkin tidak sebesar yang kami inginkan tetapi untuk talangan itu bisa diberikan kepada KONI,” tutupnya. (*)

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250