Jayapura, Jubi – Iven olahraga antar pelajar berkebutuhan khusus yakni Pekan Paralimpiade Pelajar Provinsi (Peparpeprov) Papua resmi dibuka, yang bertempat di Venue Akuatik Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (22/6/22) petang.
Iven yang hanya memperlombakan dua cabang olahraga paralimpiade, yakni para renang dan para atletik itu dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, Rivo Manangsang beserta Ketua National Paralympic Committee (NPC) Papua, H. Jayakusuma.
Peparpeprov ini digelar sebagai wadah untuk menjaring dan mencari atlet-atlet potensial penyandang disabilitas untuk diproyeksikan menuju iven Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) di Palembang tahun 2023 mendatang.
Iven ini juga diharapkan bisa menjadi pemantik motivasi bagi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus bahwa meski dengan keterbatasan, para anak penyandang disabilitas juga bisa berprestasi di bidang olahraga.
“Lewat iven ini kita berharap agar para orang tua bisa bersemangat dan termotivasi dengan melihat bahwa anak berkebutuhan khusus juga bisa berprestasi,” kata Rivo Manangsang.
Peparpeprov merupakan iven olahraga pembuka dari kalender kegiatan Disorda Papua di tahun 2022 ini, dan merupakan Peparpeprov pertama yang digelar di Provinsi Papua.
“Ini juga bagian integral dari Pemerintah Papua melalui Disorda, tentunya perhatian dari pemerintah Papua sangat tinggi dan kami sangat mengapresiasi atlet-atlet disabilitas yang berprestasi. Dan ini merupakan ruang yang kami berikan untuk pelajar penyandang disabilitas ini untuk berprestasi melalui Peparpeprov,” ujar Rivo.
Ia menambahkan, ajang ini melibatkan sebanyak 90 peserta dari perkiraan semula sekitar 120 peserta. Para pelajar ini berasal dari tujuh kabupaten kota kepengurusan National Paralympic Committee (NPC) yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Jayawijaya, Merauke, Yahukimo, Mamberamo Tengah dan satu tambahan dari Kabupaten Biak.
“Peserta ada sebanyak 90 atlet yang akan bermain di dua cabang olahraga, yakni renang dan atletik,” terangnya.
Ketua Umum NPC Papua, H. Jayakusuma berharap melalui ajang ini bisa mendapatkan atlet-atlet potensial yang akan disiapkan menuju Peparpenas tahun 2023 dan Peparnas XVII di Sumatera Utara tahun 2024 mendatang.
“Tentu kita berharap lewat iven ini untuk menjaring dan mencari atlet-atlet muda yang bisa memperkuat Papua di ajang nasional,” kata Jayakusuma.
Menanggapi digelarnya iven tersebut, Jayakusuma memberikan apresiasi kepada Pemerintah Papua. Karena menurutnya, dengan adanya iven tersebut menandakan era kebangkitan atlet-atlet penyandang disabilitas Papua.
Meskipun terkesan mendadak, namun pihaknya berterimakasih kepada Pemerintah Papua melalui Disorda telah mengagendakan program olahraga untuk menjadi wadah penjaringan dan pembinaan atlet-atlet muda.
“Memang kita akui bahwa ini serba mendadak, tapi yang perlu kita syukuri bahwa kebangkitan atlet penyandang disabilitas di Papua sudah mulai nampak, karena program sudah dibuat oleh pemerintah untuk menampilkan atlet-atlet kita. Meskipun masih ada kekurangan dan keterbatasan anggaran,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post