Jayapura, Jubi – Panitia Pelaksana pertandingan Persipura Jayapura menyatakan siap menggelar pertandingan lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 di Stadion Utama Lukas Enembe, Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura. Kesiapan itu disampaikan setelah operator kompetisi, kepolisian, dan pihak terkait lainnya menjadwalkan verifikasi kelayakan Stadion Utama Lukas Enembe.
Ketua Panitia Pelaksana Persipura, Jack Kamasan Komboy mengatakan pihaknya telah menggelar rapat koordinasi untuk menyiapkan berbagai persyaratan yang akan diverifikasi operator liga pada tanggal 6 – 8 Januari 2023 mendatang. Menurut Komboy, verifikasi itu akan memeriksa kelayakan Stadion Utama Lukas Enembe menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan Liga 2 yang diikuti Persipura.
“Kami menggelar rapat ini terkait dengan rencana kunjungan tim verifikasi pusat dari pihak kepolisian, kesehatan, dan [Kementerian} Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait dengan standarisasi Stadion Lukas Enembe. Itu aturan yang dikeluarkan Polri. Polisi akan memberikan izin setelah proses verifikasi,” kata Jack Komboy kepada wartawan di Kota Jayapura, Kamis (29/12/2022).
Komboy menyatakan pihaknya juga telah menyiapkan berbagai hal terkait verifikasi itu. “Itu yang kita rapatkan, dan kita sudah memberikan tugas kepada masing-masing koordinator, apa saja yang nantinya harus disiapkan. Verifikasi akan dilakukan dari tanggal 6 – 8 Januari tahun 2023,” tambahnya.
Salah satu legenda tim Persipura Jayapura itu menyatakan sebenarnya Stadion Utama Lukas Enembe sudah memenuhi kelayakan stadion berstandar internasional. Stadion itu juga sudah beberapa kali menjadi tempat penyelenggaraan iven bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua pada 2021 lalu.
“Yang akan masuk dalam verifikasi nanti paling soal standar terkait dengan keamanan dan elemen Stadion. Kalau menurut saya, Stadion Lukas Enembe sudah sangat memenuhi standar. Stadion itu kan sudah menggelar banyak iven, contohnya PON XX Papua,” jelasnya.
Dalam surat PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Direktur Operasional LIB, Irjen Pol Sudjarno menyampaikan beberapa hal terkait agenda verifikasi. Verifikasi itu antara lain akan memeriksa transportasi keberangkatan tim, dan Penilaian Resiko/Risk Assessment oleh Markas Besar Polri. Tim penilai akan tiba di stadion sehari sebelum jadwal verifikasi.
Dalam proses itu, setiap klub bertanggung jawab terhadap biaya akomodasi, transportasi lokal, transportasi kepulangan, konsumsi, dan biaya lain terkait kegiatan penilaian resiko/risk assessment. Setiap klub juga harus menanggung biaya transportasi darat tim penilai menuju stadion. (*)