Jayapura, Jubi – Sebuah yayasan bernama Oase Grup sempat menyita perhatian netizen, karena akan mensponsori Persipura Jayapura, Papua, dengan dana yang terbilang sangat besar.
Manajer tim berjulukan Mutiara Hitam, Persipura, Yan Permenas Mandenas menegaskan jika kabar tentang dukungan sponsor dari Yayasan Oase grup itu tidak ada kejelasan alias tidak pasti kebenarannya.
Menurut Mandenas, Persipura saat ini membutuhkan dukungan yang nyata dan tidak bisa menunggu terlalu lama, karena waktu menuju kompetisi Liga 2 sudah kian mepet.
“Saya pikir tidak ada kejelasan, tapi kita tidak bisa menunggu karena waktu jalan terus jadi kita akan terus berupaya untuk bagaimana bisa maksimal agar tim ini tetap bisa mengikuti jadwal yang ada dan dengan mempersiapkan diri memasuki kompetisi yang akan bergulir pada akhir Agustus,” kata Mandenas kepada wartawan, Senin (25/7/22).
Kata manajer yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI itu, manajemen Persipura masih terbuka bagi siapapun yang benar-benar bersedia memberikan dukungan sponsorship untuk mengarungi kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
“Tentunya kita membangun komunikasi dengan pihak manapun yang akan memberikan dukungan kepada Persipura, tapi kita tidak bergantung dan tidak berharap tapi kalau memang komitmen kita tetap bekerjasama dengan setiap yayasan atau perusahaan yang ingin memberikan dukungan,” ujarnya.
Meski baru mendapatkan dukungan dana yang belum sesuai kebutuhan dari dua sponsor utama, yakni PT Freeport Indonesia dan Bank Papua, Mandenas tetap meyakinkan jika para pemain tim Mutiara Hitam sudah sangat bersemangat untuk bertarung di kompetisi Liga 2 demi memenuhi ekspektasi publik untuk kembali ke kompetisi Liga 1 musim mendatang.
“Tapi sampai sejauh ini walaupun dengan kondisi keterbatasan, semua semangat tim kita terus pompa agar bisa memenuhi ekspektasi pecinta sepak bola Papua,” pungkas Mandenas.
Sementara itu, sang pelatih, Ricky Nelson menyebutkan jika progres timnya saat ini sudah lebih baik dibandingkan pada pekan-pekan sebelumnya. Hanya saja ia mengakui tempo permainan dan penyelesaian akhir atau finishing touch masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang perlu dievaluasi.
“Pertama permainan agak berjalan lambat dan temponya belum cepat sehingga lawan lebih mudah mengantisipasi pergerakan tim kami, dan itu menjadi poin untuk evaluasi lagi, jadi nanti kita tingkatkan intensitas permainan untuk menyerang, karena kalau lawan defense total kita akan sulit untuk membongkar. Itu salah satu hal yang harus kita perbaiki, termasuk finishing dan memanfaatkan peluang,” beber Ricky.
“Jadi kita harus tingkatkan tempo permainan dan mengambil keputusan dengan lebih cepat, itu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita juga,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post