Jayapura, Jubi – Bek tengah Timnas muda itu bernama Muhammad Iqbal Gwijangge, baru saja bersama rekan-rekannya mengalahkan tim muda Vietnam dengan skor tipis 1-0 di Piala AFF U16 2022. Sebagai kapten, jelas, putra Papua kelahiran Sumedang ini harus memimpin dengan baik dan harus meredam serangan tim lawan.
Bukan hanya itu saja, sebagai seorang bek tengah, ia mampu menceploskan bola melalui titik putih saat melawan Myanmar hingga akhirnya masuk final melawan Vietnam. Penendang pertama dengan memiliki ketenangan, dia mampu menjebol gawang Myanmar.
Walau demikian lini belakang sempat kebobolan di menit ke-11 saat laga semi final. Lini belakang timnas Indonesia U-16 dinilai membuat kesalahan koordinasi yang dimanfaatkan Shine Wanna Aung untuk melepaskan sepakan dari luar kotak penalti.
Meski kebobolan gol tak membuat kapten Muhammad Iqbal Gwijangge berkecil hati, sebab kemenangan melawan tim Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta, Jumat (12/8/2022), jelas membawa berkah. Tim tuan rumah menang dan juara.
Bahkan El Capitano Muhammad Iqbal Gwijangge terpilih menjadi pemain terbaik. Bukan bangga, sebaliknya El Capitano tim muda ini hanya bilang gelar individu bukan yang utama, terpenting adalah menjadi Champion Piala AFF U16 2022, yang merupakan hadiah terbesar.
Kini gelar sudah diraih dan bagaimana perjalanan karier pemain kelahiran Sumedang, 29 Agustus 2006, itu ke depan? Jangan sampai prestasi bek tengah muda Papua itu berhenti sampai di situ. Minimal kariernya sukses bersama tim yunior maupun senior nantinya.
Munculnya pemain dengan tinggi badan 179 centimeter itu akan menjadi bek tengah tangguh yang mampu memenangkan duel-duel udara. Ia hadir saat Ricardo Salampessy mendekati masa pensiun. Sementara Yanto Basna masih bermain. Ataukah tetap menjadi tembok seperti Aples Tecuari saat memperkuat tim senior Indonesia.
Paling tidak ia mampu menjaga lini belakang dan ikut pula ke gawang lawan saat tendangan pojok sebagaimana biasa diperankan Salampessy, Igbonefo, dan Bio Pauline. Akankah putra mantan atlet angkat berat, Besinah Haluk, ini melapangkan kariernya ke luar negeri mengikuti jejak Yanto Basna?
Semua ini tergantung dari pemain muda U-16 Klub Bhayangkara hendak berkarier di dalam negeri atau keluar. Terserah Gwijangge, yang penting kematangan sebagai el capitano dan kemampuan mencetak gol melalui titik penalti sebagai modal awal menempuh perjalanan panjang karier sepak bola. (*)