Jayapura, Jubi – Papua menuju provinsi olahraga seperti yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda). Hal tersebut juga dinyatakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali.
Kata Menpora Amali, sesuai dengan Perpres 86 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Provinsi Papua dinyatakan sebagai salah satu sentra pembinaan olahraga atlet.
Pembinaan tersebut juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Universitas Cenderawasih (Uncen).
“Kami sesuai dengan Perpres 86 sesuai DBON, Papua sebagai salah satu sentral pembinaan. Saya tegaskan bahwa pembinaan untuk talenta-talenta baik usia dini saya tempelkan dengan perguruan tinggi karena SDM-nya banyak, pemeliharaan sudah pasti dan penggunaannya juga banyak,” kata Menpora Amali kepada wartawan, Senin (24/10/22) kemarin.
Menpora menjelaskan, hal tersebut juga diprioritaskan untuk masyarakat umum.
“Disamping keluarga besar di perguruan tinggi, masyarakat umum silakan. Dan untuk Papua saya tempatkan di Uncen sentralnya,” ujarnya.
Amali menambahkan, pihaknya akan mendorong agar ada pelaksanaan iven-iven olahraga. Bahkan, ia menyambut baik rencana digelarnya iven olahraga Papua dan juga keikutsertaan di Pasifik games.
“Mendorong iven, kita bicara dengan KONI dan cabor-cabor supaya bukan hanya Papua bahkan pasifik itu, sebelum covid-19 sudah rencanakan bahkan Presiden sudah memberikan arahan supaya mengundang pimpinan negara pasifik untuk hadir pada pelaksanaan PON, tapi rencana negara pasifik ini kita akan terus mendorong,” katanya.
Amali terkesan bisa kembali datang ke Jayapura. Momen tersebut merupakan ketiga kalinya ia hadir di Lapangan Uncen Mahacendra saat membuka turnamen sepak bola Rektor Uncen Cup.
Ia berharap ajang tersebut bisa menjadi wadah untuk melahirkan atlet-atlet potensial di cabang olahraga sepak bola. Terlebih kata Menpora, Uncen merupakan sentra pembinaan olahraga di Papua.
“Olahraga menjadi satu hal bagi orang asli Papua dan juga sebagaimana yang akan menjadikan Papua sebagai Provinsi Olahraga ini menjadi pekerjaan kita bersama nanti kita berdiskusi dengan DPR Papua, KONI Papua, Uncen dan Pemerintah menindaklanjuti untuk tidak sia-sia. Saya apresiasi sebagai Pemerintah terhadap yang dilakukan Uncen, ini hal luar biasa dan hebat untuk bagaimana Papua Bangkit dengan Olahraga,” katanya.
Amali menyebutkan, pelaksanaan iven juga diharapkan bisa ikut menjaga sarana dan prasarana peninggalan PON XX, termasuk venue-venuer pertandingan.
“Saya kira hasil penelitian ini bahwa masyarakat Papua ini passionnya olahraga menjadi harga diri, martabat orang Papua karena unsur Olahraga ada sportivitas, disiplin kompetisi dan kita dorong, apalagi Papua sudah miliki fasilitas Olahraga pasca PON yang tidak dimiliki Provinsi lain sehingga jangan mubazir,” tutupnya. (*)