Jayapura, Jubi – Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua kini tengah menggodok rancangan Peraturan Daerah (Perda) terkait pengelolaan, perawatan dan pemeliharaan venue eks PON Papua.
Hal tersebut dilakukan mengingat venue tersebut nantinya akan dikelola dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Dijelaskan Plt Kepala Disorda Papua, Alexander Kapisa, sejumlah venue menjadi tanggung jawab pihaknya. Pembentukan BUMD atau BLUD itu tengah ditempuh oleh pihaknya untuk kemudian akan dikuatkan melalui regulasi berupa Perda.
“Berkaitan dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT), saat ini memang pengelolaan, pemeliharaan, dan perawatan venue-venue masih ada langsung di bawah Disorda. Sementara kami menyiapkan itu, nanti akan dalam bentuk BULD atau BUMD nanti dua pilihan ini akan kita tempuh dan harus ada regulasinya dalam bentuk perda,” kata Kapisa saat dihubungi awak media Jubi, Selasa (12/4/22).
Ia mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Sekda Papua, Ridwan Rumasukun perihal draft rancangan Perda yang akan diajukan dalam APBD perubahan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Gubernur dan juga Pak Sekda, dan kita berharap nanti di APBD perubahan di non APBD-nya kita akan memajukan draft rancangan Perda untuk pembentukan lembaga untuk pemeliharaan dan perawatan venue-venue, dan ini memang menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa kita hindari,” ungkapnya.
Upaya tersebut dilakukan oleh Disorda Papua agar pengelolaan venue-venue eks PON XX dapat dikelola secara profesional dan tak lagi bergantung pada Pemerintah.
“Harus dikelola oleh lembaga yang profesional, tidak bisa di bawah pemerintah, karena pemerintah nanti sangat kaku mengikuti peraturan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, jauh-jauh hari telah mengimbau kepada Pemerintah Papua agar nantinya venue-venue PON XX yang sudah dibangun dengan megah dapat dikelola secara profesional dan kreatif.
Menpora juga menyarankan agar dibentuk sebuah badan pengelola yang bertanggung jawab untuk merawat venue-venue tersebut supaya tidak terbengkalai.
“Fasilitas olahraga yang megah ini dibangun tidak murah. Maka kreativitas Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan. Perlu integrasi sarana olahraga dan fasilitas penunjang lainnya,” kata Menpora.
Dengan pengelolaan venue yang baik, Menpora Amali optimis Papua akan menjadi provinsi yang memiliki gudang atlet secara terus menerus. Selain itu, venue yang baik ini juga dijadikan tempat pembibitan dan peningkatan prestasi olahraga.
“Fasilitas olahraga bertaraf internasional ini tentu akan jadi tempat bagi atlet yang memiliki talenta hebat. Jadi saya harap betul nanti ada badan pengelolaannya agar tidak terlantar venue. Jangan sampai ini tidak dimanfaatkan,” imbaunya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!