Ia tertunduk dan mengeluarkan air mata. Sambil terisak-isak Maria bercerita bahwa ayahnya meninggal dunia saat dirinya menjalani kejuaraan nasional pada 2019.
“Pesan ayah saya yang saya ingat, walaupun kamu malas, malas di hati, tetapi tetap lakukanlah. Biar malas tetapi jangan pernah lelah berjuang jangan pernah katakan capek,” ucap Maria.
Jika mendapatkan bonus dari hasil raihan medali emas itu, Maria berjanji akan menggunakannya untuk membangun rumah sendiri dan membuka usaha. Saat berhasil meraih medali emas di ajang Peparnas XVI tahun 2021 lalu, Maria juga menggunakan uang bonus tersebut untuk membangun rumah orang tuanya.
“Kemarin saat Peparnas XVI itu saya pakai uang bonus bangun rumah untuk mama saya. Sekarang kalau dapat bonus lagi saya mau bangun rumah sendiri dan buka usaha,” katanya kepada awak media Jubi di Solo, tanggal 29 Juli 2022.
Meski dengan keterbatasan, Maria sudah membuktikan dirinya mampu berprestasi di tingkat nasional hingga level internasional. Pada ajang Peparnas XVI tahun 2021 lalu, Maria meraih 1 medali emas dan 1 medali perunggu dari nomor lempar lembing dan tolak peluru.
Maria dan rekannya, Dapiel Bayage sebelumnya memang bertekad besar untuk merebut medali emas pada ajang ASEAN Para Games. Bahkan hal itu mereka sampaikan secara tegas di depan Menko PMK, Muhadjir Effendy saat menyambangi latihan atlet di Lapangan Sriwedari, Solo. (*)