Jayapura, Jubi – Benhur Tomi Mano atau BTM, Selama empat tahun ke depan, dipercayakan menakhodai Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Papua. Kali ini merupakan periode ketiga berturut-turut putra asli Port Numbay itu memimpin.
Mantan Wali Kota Jayapura itu kembali melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Papua periode 2022 – 2026 usai terpilih secara aklamasi.
BTM mendapatkan dukungan penuh atau suara dari 26 Asosiasi Kabupaten/Kota dan klub dari total 27 voters atau pemilik suara (satu klub tak hadir) dalam kongres PSSI yang digelar di Ballroom Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Jumat (27/5/22).
Kongres PSSI tersebut berjalan alot, dihujani interupsi dari sejumlah Askab dan klub. Namun begitu, Kongres tetap berjalan lancar dan hasil musyawarah langsung diputuskan usai pembacaan tata tertib dan sidang pleno.
Ketua Askab PSSI Merauke, Viktor Ohoiwutun dalam interupsinya menegaskan, siapapun yang terpilih sebagai nahkoda baru dirinya tetap mengikuti. Namun, ia meminta harus ada perubahan dan pemimpin tersebut harus bisa mengurus sepak bola Papua dengan sungguh-sungguh.
“Siapapun yang pimpin harus bisa mengurus sepak bola Papua dengan benar. Sepak bola ini punya Provinsi Papua bukan hanya Kota Jayapura kami punya hak yang sama,” kata Viktor.
BTM terpilih secara aklamasi karena merupakan calon tunggal dan dinyatakan memenuhi persyaratan. Sementara mengenai calon yang dianggap gugur, Ketua Komite Pemilihan, Fachruddin Pasolo menjelaskan bukan persoalan domisili, melainkan ada aturan statuta yang tak bisa dilanggar.
“Kita bersyukur bahwa musyawarah kali ini semua voters Askot, Askab, dan klub-klub itu semua hadir. Jadi luar biasa, artinya PSSI ini kan menjadi organisasi cabang olahraga yang luar biasa, sehingga itu mereka datang dan mensukseskan musyawarah ini. Kalau tadi dalam persidangan pleno kedua ada dialogis yang cukup alot itu adalah sebuah dinamika di dalam musyawarah,” kata Pasolo.
Pasolo mengatakan, sesuai dengan statuta, Asprov tetap berkedudukan di Kota Jayapura sebagai ibukota provinsi.
“Pak Usman (Wanimbo) dan (Mesak) Manibor itu gugur bukan karena domisilinya. Tahapan sudah berjalan jadi bukan karena domisili,” jelasnya.
Dirk Soplanit selaku anggota komite eksekutif (Exco) PSSI Pusat, mengatakan pelaksanaan kongres Asprov PSSI Papua sudah berjalan sesuai mekanisme dan tahapan-tahapan yang berlaku.
“Saya mengapresiasi jalannya proses kongres Asprov PSSI Papua ini dan bukan saja pada saat pelaksanaannya karena di PSSI itu ketika kongres untuk pemilihan itu berjalan kan tahapannya cukup panjang. Mulai dari awalnya pembentukan komite pemilihan dan komite banding pemilihan, kemudian komite pemilihan itu bekerja menjaring, memverifikasi dan sebagainya,” kata Soplanit.
Dalam kongres tersebut, menetapkan BTM sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Papua, dan Rocky Bebena sebagai Wakil Ketua. Sementara tujuh anggota Exco PSSI Papua terpilih di antaranya Usman Wanimbo, Justince Mebri, Daud Henry Arim, Fachrudin Pasolo, Bobby Yakadewa, Touskha Oktafia Stevelien Iba, Malhai Mabel. Sementara satu calon anggota exco menyatakan mundur, yakni Parson Horota.
Kongres tersebut juga mengesahkan tiga klub anggota baru yakni Dogiyai, Persiweja dan Harua, bersamaan dengan pengesahan perubahan nama Persitoli Tolikara menjadi Toli FC. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!