Jayapura, Jubi – Atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) yang sukses menyumbangkan medali pada ajang ASEAN Para Games ke-11 di Solo, Jawa Tengah, 30 Juli – 6 Agustus 2022, akan mendapatkan guyuran bonus yang sama besarnya dengan peraih medali SEA Games.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, pada Senin (5/8/22) lalu.
“Bapak Presiden Jokowi memperlakukan kesetaraan, baik untuk atlet olimpik maupun atlet paralimpik. Maka yang non difabel saja bisa dapat, apalagi yang difabel,” kata Menpora.
Sekadar diketahui, bonus yang diterima oleh peraih medali SEA Games yakni Rp500 juta untuk peraih emas perseorangan, dan Rp400 juta untuk emas beregu.
Peraih medali perak perseorangan Rp300 juta, perak ganda Rp240 juta, dan perak beregu Rp210 juta. Sementara peraih medali perunggu mendapatkan bonus sebesar Rp150 juta untuk perunggu perseorangan, Rp120 juta perunggu ganda, dan Rp105 juta untuk peraih medali perunggu beregu.
NPCI Papua sendiri berhasil menyumbangkan 33 keping medali untuk kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games yang diraih oleh 19 perwakilan atletnya.
19 atlet Papua itu meraup 12 medali emas, 11 perak dan 10 perunggu.
Dapiel Bayage, atlet atletik Papua yang meraih medali emas lompat tinggi ASEAN Para Games mengaku senang dengan kabar pemberian bonus tersebut.
“Kalau jadi dapat bonus dari pemerintah itu akan saya gunakan untuk kebutuhan saya sendiri dan keluarga saya,” kata Dapiel, Senin (8/8/22).
Sementara itu, Maria Wilil, atlet atletik putri Papua juga mengaku senang jika nantinya mendapatkan bonus dari pemerintah. Ia mengungkapkan, akan menggunakan bonus tersebut untuk membangun rumah, melanjutkan pendidikan dan membuka usaha sendiri.
“Kalau dapat bonus nanti saya mau gunakan untuk membangun rumah, untuk sekolah juga dan membuka usaha sendiri,” kata Maria.
19 atlet NPCI Papua tak ada yang gagal merebut medali pada ajang ASEAN Para Games kali ini.
Sumbangsih terbesar dipersembahkan oleh Marinus Melianus Yowei dari cabang olahraga renang dengan 3 medali emas dan 2 medali perunggu. Diikuti oleh Hana Resty yang juga menyumbangkan 3 medali emas dari cabor tenis meja.
Selain Marinus dan Resty, atlet NPCI Papua yang berhasil mempersembahkan medali yakni Mahda Aulia (panahan) dengan 1 emas dan 2 perak, Dapiel Bayage (atletik) 1 emas dan 1 perak, Maria Wilil (atletik) 1 emas, Nurul Fadilah dan Novia Larasati (judo) 1 emas, Junaedi (judo) 1 emas, Alfred Dien (catur) 1 emas dan 2 perak, Efi Jikwa (sepak bola CP) 1 perak, Marlanda Oropa (renang) 1 perak, Menaser Numberi (renang) 1 emas, Ida Yani (tenis meja) 1 perak dan 1 perunggu, Ndaru Patma (tenis lapangan kursi roda) 1 perak, Agus Fitriadi (tenis lapangan kursi roda) 1 perak, Daryoko (tenis lapangan kursi roda) 1 perunggu, Siti Hana Komala Sari (tenis lapangan kursi roda) 1 perunggu, Rexus Ohee (boccia) 1 perunggu, dan Yunia Widya Irianti (bulutangkis) 2 perunggu.
“Kita akan kalkulasikan semua medali yang berhasil diraih oleh atlet-atlet kita ini, dan akan kita evaluasi khusus lagi, karena ada beberapa unggulan kita yang hanya dapat medali perak,” kata Ketua Umum NPCI Papua, H. Jayakusuma via telepon, Sabtu (6/8/22) lalu. (*)
Discussion about this post