Semarang, Jubi – Sekitar 5 ribu keluarga di dua kelurahan dalam wilayah kecamatan Semarang Utara masih terdampak banjir limpasan air laut atau rob yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Warga memilih bertahan di tempat tinggalnya meski banjir rob masih melanda kawasan itu.
“Dua kelurahan yang terdampak, yakni Bandarharjo dan Tanjung Emas,” kata Camat Semarang Utara, Aniceto Magno Da Silva, dikutip Antara, Rabu, (25/5/2022).
Silva mengatakan ketinggian air masih berada pada kisaran 20 centimeter, meski air diperkirakan akan meningkat saat puncak rob terjadi. Sedangkan upaya yang telah dilakukan menyiapkan dapur darurat di kantor Kecamatan Semarang Utara.
“Setiap hari disiapkan 2 ribu hingga 3 ribu bungkus nasi bagi warga terdampak banjir rob,”kata Silva menambahkan.
Selain itu, Posko kesehatan juga disiapkan untuk warga yang mengalami gangguan kesehatan. Tercatat ada empat unit ambulans juga disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Banjir rob atau air pasang yang melimpah ke daratan dengan ketinggian dua meter lebih melanda kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022), khususnya daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
Hal itu menimbulkan ribuan pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas menyelamatkan diri. Selain itu sepeda motor dan mobil, ribuan unit mesin jahit serta mesin produksi pada sejumlah pabrik juga terendam banjir rob.
Sedangkan Puluhan kontainer atau peti kemas yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas juga tampak terendam banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan pelabuhan. (*)
Discussion about this post