Jayapura, Jubi – Timothy Waromi masih belia, tetapi prestasinya sangat moncer. Perenang muda asal Papua tersebut baru saja memecahkan empat rekor Australia Utara pada kejuaraan Darwin Sprint Meet dan SNT SC Opener.
Ivan Waromi, orang tua Timothy mengatakan putranya memecahkan rekor pada kelas 50 meter gaya bebas putra untuk kelompok umur delapan tahun. Timothy membukukan 38,67 detik saat tiba di garis finis.
Perenang berusia delapan tahun itu juga memecahkan rekor pada kelas 50 meter gaya punggung putra. Dia mencatatkan waktu penyelesaian 47,19 detik.
“Timothy juga memecahkan rekor pada kelas 50 meter gaya kupu-kupu putra dengan perolehan waktu 48,41 detik, dan 200 meter gaya ganti estafet dengan waktu 3:20,14 detik. Dengan rekor itu [Timothy], mengalahkan rekor [gaya ganti estafet] sebelumnya, yakni 3:22,45 detik pada 1991,” kata Ivan saat dihubungi Jubi, Sabtu (6/7/2024).
Kejuaraan Renang Darwin Sprint Meet dan SNT SC Opener Swimming Northern Territory berlangsung pada 20 April dan 1 Juni lalu. Kejuaraan itu diikuti 111 atlet dari tujuh klub renang di Australia Utara.
Timothy saat ini bergabung bersama Casuarina Swimming Club yang bermarkas di Darwin. Dia diampu Sam Bricknell dengan berbagai porsi latihan instensif setiap hari.
“Timothy menjalani latihan rutin dengan jadwal cukup padat, yakni pada pagi, sebelum ke sekolah, dan sore, setelah pulang sekolah. Dengan porsi latihan itu, stamina, dan kecepatan renang Timothy diharapkan dapat terus terjaga,” kata Ivan.

Dua bersaudara
Timothy bukan satu-satunya putra Ivan yang moncer di dunia renang. Jovan Waroni, 9 tahun, kakak kandung Timothy juga sama-sama berprestasi internasional.
Jovan danTimothy pernah sama-sama menjajal kejuaraan renang antarpelajar se-Asia di Bangkok, Thailand pada Maret tahun lalu. Kejuaraan itu diikuti 700 perenang muda dari 13 negara.
Timothy pada kejuaraan tersebut memboyong satu medali emas, dan tiga medali perunggu pada kelompok umur di bawah delapan tahun. Medali emas diraih Timothy dari kelas 50 meter gaya bebas putra. Adapun medali perunggu diraihnya dari 100 meter gaya bebas putra, 50 meter gaya punggung putra, dan 100 meter gaya dada putra.
Sementara itu, Jovan pada kejuaraan yang sama turun pada kelompok umur di bawah 10 tahun. Dia menyabet penghargaan sebagai perenang terbaik pada kelas 50 meter gaya bebas putra.
“Harapan saya Timothy dan Jovan terus berprestasi di ajang internasional maupun nasional. Mereka harus selalu mengharumkan nama Papua di kejuaraan mana pun,” ujar Ivan Waromi.
Agustinus Hermino pernah melatih Timothy dan Jovan semasa mereka menetap di Laos pada pada 2021–2023. Dia mengakui kedua bersaudara tersebut sama-sama berkembang pesat. Mereka selalu meraih catatan waktu terbaik pada setiap pertandingan.
“Untuk target jangka panjang, Timothy dan Jovan dapat diturunkan pada nomor-nomor menengah, seperti 800 meter gaya bebas, serta 100 meter gaya punggung, dada, dan kupu-kupu. Ini untuk mencapai peak performance [kinerja puncak] pada usia 15 tahun ke atas sehingga mereka dapat diturunkan pada nomor jarak jauh,” kata Agustinus.
Adapun untuk target jangka pendek, lanjutnya Timothy, dan Jovan dapat diturunkan sebagai sprinter pada nomor-nomor jarak pendek, 50 meter. Menurutnya, mereka harus mencapai target tercepat sebagai sprinter dalam dua tahun.
“Dengan begitu, mereka berpotensi mewakilkan Indonesia pada ASEAN School Competition. Selain itu, mewakilkan Papua pada PON [Pekan Olahraga Nasional] 2026 dan 2028,” ujar Agustinus. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!