Jakarta, Jubi – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Basarnas mengerahkan pesawat pengintai untuk melacak keberadaan Kapal Cita XX yang hilang kontak dalam pelayaran dari Timika menuju Yahukimo. Pesawat milik TNI Angkatan Udara tersebut mulai menyisiri perairan di sekitar Asmat hingga Timika pada hari keempat pencarian.
Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso mengatakan pesawat pengintai dilengkapi instrumen canggih dan kamera beresolusi tinggi. Dia berharap pengerahan pesawat tersebut mengoptimalkan pencarian.
“Setiap lokasi yang patut diyakini menjadi keberadaan Kapal Cita XX akan terlihat lebih jernih sehingga bisa segera ditemukan. Kondisi perairan laut yang tidak menentu menyulitkan operasi apabila hanya menggunakan perangkat pemantauan udara biasa,” kata Edy, Selasa (23/7/2024).
Dia melanjutkan Tim Gabungan SAR saat ini masih bersiaga di Bandara Mozes Kilangin, Timika. Mereka akan beroperasi kembali apabila kondisi cuaca membaik.
“Saat ini hujan dan berkabut sehingga tim masih bersiaga di Bandara Mozes Kilangin. Operasi akan segera dilanjutkan apabila kondisi cuaca sudah kembali membaik,” ujar Edy.
Kapal Cita XX dilaporkan hilang kontak dalam perjalanan dari Timika ke Yahukimo pada Jumat pekan lalu. Kapal kargo tersebut mengangkut material pembangunan menara transmisi seluler milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Mereka sedianya dijadwalkan tiba di tujuan pada Kamis pekan lalu.
Berdasarkan data Kantor SAR Timika, Kapal Cita XX bernahkodakan Junaidi dengan mualim Dedi Irawan. Selain keduanya, ada 10 orang lagi di kapal itu. Mereka ialah M Arif Efendi, Haikal, Rusli, Agiera, dan Nimrot. Kemudian, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, Suherman, dan Alhakim.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memerintahkan pihak Bakti mengoptimalkan pencarian kapal. Mereka harus mengutamakan penyelamatan terhadap awak kapal daripada apa pun.
“Nyawa manusia lebih penting dari apa pun. Saya perintahkan Bakti Kominfo melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin,” kata Budi.

Kerahkan kapal perang
Kapal Cita XX terakhir berkomunikasi dengan Kapal Prima Jaya pada Selasa pekan lalu atau tiga hari sebelum dilaporkan hilang kontak. Menurut awak Kapal Prima Jaya, Kapal Cita XX saat itu tidak sedang melaju, dan berada di pinggiran perairan.
Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar mengatakan mereka bersama Tim Gabungan SAR masih berupaya menemukan keberadaan Kapal Cita XX beserta awaknya. Namun, hingga Sening petang, pencarian belum juga berhasil.
“Tim Gabungan SAR melakukan pencarian ke wilayah perairan Distrik Pulau Tiga dengan menggunakan Kapal Republik Indonesia, helikopter, dan Rigid Inflatable Boat. Namun, pencarian belum membuahkan petunjuk mengenai keberadaan awak, dan Kapal Cita XX,” kata Fadhillah.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut Kolonel R Doni Kundrat mengatakan mereka mengerahkan dua kapal dalam operasi pencarian tersebut. Ada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Lada-521 dan kapal patroli keamanan laut Patkamla Yapero III-11-17.
“Kapal patroli menyisir perairan di sekitar Muara Sungai Amamapare di Mimika hingga Pulau Tiga di Kabupaten Asmat. Sementara itu, KRI Teluk Lada-521 membantu menyisir perairan Mimika,” kata Doni, Senin.
Dia mengatakan Panglima Koarmada III Laksamana Muda Hersan memerintahkan pengerahan kapal-kapal TNI AL untuk membantu Tim Gabungan SAR. “Tim Gabungan SAR menggunakan perahu karet (RHIB). Mereka menyisir muara-muara sungai dari Agats hingga Pulau Tiga.” (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!