Jakarta , Jubi – Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori, Manokwari, Papua Barat, Bripka Septinus Arui, tercatat menjadi salah seorang pemenang Hoegeng Awards 2024 untuk kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman.
Pada sesi bincang-bincang bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam acara penghargaan yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta, Jumat malam (12/7) lalu , Bripka Arui pada mulanya menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang ia dapatkan.
Arui, putra dari Suku Arfak di Papua Barat itu bercerita, anak-anak di daerah binaannya ingin menjadi polisi. Ia pun membantu mereka dengan memberikan surat rekomendasi. Akan tetapi, anak-anak tersebut belum lolos untuk masuk akademi kepolisian.
“Saya berikan harapan kepada mereka bahwa jangan putus asa dan percaya bahwa masih ada kesempatan untuk tahun depan,” ujarnya dikutip Antara.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan harapan anak Papua yang ingin menempuh pendidikan kepolisian secara langsung di hadapan Kapolri.
“Saya minta dengan harapan kepada Bapak Kapolri untuk anak-anak Papua. Kami juga bisa untuk berbuat baik demi kenyamanan dan ketertiban di wilayah Papua,” ucapnya.
Adapun Bripka Arui menjadi pemenang dalam kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman karena dedikasi-nya dalam memajukan pendidikan di daerah binaannya.
Diketahui, Polri kembali menggelar Hoegeng Awards 2024 untuk ketiga kalinya. Acara ini merupakan penghargaan bagi para personel kepolisian yang berdedikasi dalam tugasnya.
Terdapat 15 kandidat untuk lima kategori dalam Hoegeng Awards 2024, yakni kategori Polisi Berintegritas, kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman, kategori Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, kategori Polisi Inovatif, dan kategori Polisi Berdedikasi. Dari puluhan kandidat tersebut, ditentukan satu pemenang pada masing-masing kategori.
Berikut daftar pemenang Hoegeng Awards 2024:
– Polisi Berdedikasi: Pejabat Sementara Kasat Binmas Polres Jayapura, Iptu I Made Ambo Arjana.
– Polisi Inovatif: Kasat Lantas Polres Kukar periode 2021-2023, AKP Reza Pratama Rhamdani Yusuf.
– Polisi Pelindung Perempuan dan Anak: Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.
– Polisi Tapal Batas dan Pedalaman: Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori, Manokwari, Papua Barat, Bripka Septinus Arui.
– Polisi Berintegritas: Kabag Gadik Sepolwan Lemdiklat Polri, AKBP Sri Wahyuni.
Jenderal Hoegeng Iman Santoso ( 14 Oktober 1921- 14 Juli 2004), dikenal sebagai polisi lurus dan tak mempan suap.
Ia pernah menjabat Kapolri (9 Mei 1968- 2 Oktober 1971). Semasa menjabat, Ia tak segan melawan kehendak kekuasaan yang ingin mengintervensi kasus yang ditangani kepolisian.
Pendiriannya yang tegas terhadap penyelewengan jabatan dan kekuasaan membuatnya tersingkir dari gelanggang. Konon, Soeharto tidak berkenan dengan Hoegeng gara-gara sikap tegasnya itu. Demikian dikutip dari tulisan Ivan Aulia Hasan di laman Tirto.id
Dia pernah menjabat Menteri Iuran Negara di Kabinet “100 Menteri” pada 1965, era orde lama.
Saking bersihnya Hoegeng, sampai-sampai di masa pensiun ia harus mencari tambahan pendapatan dengan bekerja sebagai host acara musik Hawaiian di TVRI sekaligus menjadi penyanyinya. Dia juga menambah penghasilan dengan melukis.
Presiden RI, mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah membuat lelucon yang terus diulang orang karena tingkat kelucuannya hingga kini masih terasa relevan; “Di negeri ini,” katanya, “cuma ada tiga polisi jujur: patung polisi, polisi tidur, dan polisi Hoegeng.”(*)