Jakarta, Jubi – Kementerian Pertanian merampungkan pengerjaan optimasi lahan rawa seluas 40 ribu hektare pada proyek pencetakan sawah di Kabupaten Merauke. Petani pun bisa langsung mengolah lahan untuk bertanam padi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Hermanto menyatakan optimasi lahan tersebut rampung sesuai target luasannya. Adapun pengerjaan konstruksinya meliputi penyiapan jaringan irigasi, jembatan usaha tani, dan pompa air.
“Optimasi lahan rawa di Merauke, hari ini sudah selesai. Dari 40 ribu hektare kontrak konstruksi yang ditargetkan, terealisasi 40 ribu hektare juga,” kata Hermanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Optimasi terhadap 40 ribu hektare lahan rawa itu tersebar di enam distrik di Kabupaten Merauke. Perinciannya, sekitar 10.500 hektare di Distrik Tanah Miring, sekitar 10.600 hektare di Distrik Kurik, dan 6.000 hektare di Distrik Semangga. Selain itu, sekitar 6.600 hektare di Distrik Malindo, sekitar 1.600 hektare di Distrik Merauke, dan sekitar 4.500 hektare di Distrik Jagebob.
“Jaringan irigasi yang terealisasi [selesai dikerjakan] sekitar 732 ribu meter, jembatan usaha tani sebanyak 178 unit, dan pompa air sebanyak 49 unit. Dengan selesainya konstruksi optimasi lahan rawa ini, petani bisa langsung mengolah lahan dan mulai menanam [padi],” kata Hermanto.
Sebagaimana kontruksi optimasi, pengolahan lahan, dan penanaman padi juga menggunakan peralatan modern. Kementerian Pertanian akan mengerahkan alat dan mesin pertanian untuk mengoptimalkan produktivitas lahan.
“Pengolahan lahan maupun penanaman akan menggunakan alat dan mesin pertanian modern. Setiap petani akan mampu mengelola hingga 5 hektare lahan [dalam sekali musim tanam] berkat penggunaan alat dan teknik pertanian modern,” kata Hermanto.
Dia memastikan mereka akan terus memberi pendampingan terhadap petani sehingga Merauke bisa menjadi lumbung padi nasional. Pendampingan itu mulai pengembangan budi daya padi, pemanfaatan alat dan mesin pertanian modern, hingga pengelolaan pascapanen.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan optimasi lahan rawa di Merauke merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi dampak El Nino dan krisis pangan global. Mereka telah mengandeng Tentara Nasional Indonesia untuk mengembangkan budi daya padi secara intensif di Kabupaten Merauke.
“Kami ingin mekanisasi pertanian meningkatkan masa tanam padi sehingga menjadi 2–3 kali setahun. Dengan demikian, produksi padinya pun meningkat sehingga Merauke menjadi lumbung pangan [nasional],” kata Andi, beberapa waktu lalu. (*)