Mataram, Jubi – Pihak keluarga meminta perusahaan peduli atas tragedi yang menimpa Abdul Muzakir. Menurut mereka, lelaki berusia 32 tahun itu tewas saat melaksanakan tugasnya.
Kepala Desa Lendang Nangka Lalu Muhammad Isnaini mengatakan pihak perusahaan sampai saat ini belum pernah menghubungi keluarga Muzakir. Hanya beberapa rekan kerja sekampungnya menelepon keluarga mendiang.
“Dia [Muzakir] mengalami kecelakaan tragis saat melaksanakan pekerjaannya. Harapan pihak keluarga, ada sekadar bela sungkawa [santunan] dari perusahaan,” kata Lalu, Minggu (4/8/2024).
Muzakir ialah warga Desa Lendang Nangka, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dia tewas dalam sebuah serangan bersenjata di Kampung Masi, Distrik Dekai, Yahukimo pada Rabu pekan lalu.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Mereka mengklaim telah menembak mati dua personel militer Indonesia dan membakar sebuah truk pada peristiwa itu.
Menurut Lalu, Muzakir diketahui bekerja pada sebuah perusahaan yang memperkerjakan banyak orang. Karena itu, mereka pasti memiliki izin, dan berkewajiban mendaftarkan setiap karyawan menjadi peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
“Pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas [kematian Muzakir] karena sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Namun, mereka sangat berharap perhatian [bantuan] pemerintah, dan perusahaan karena almarhum menjadi tulang punggung keluarga,” kata Lalu.
Muzakir merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dan belum menikah. Kedua orang tuanya bernama Mushap dan Mahnun yang menetap di Desa Lendang Nangka.
“Ayahnya sudah berusia lanjut, sekitar 65 tahun. Ibunya hanya di rumah, tidak bekerja,” ujar Lalu.
Muzakir telah menetap dan bekerja selama lima tahun di Papua Pegunungan. Dia direkrut bersama sejumlah warga desanya untuk dipekerjakan pada sebuah perusahaan pengolahan kayu.
Menurut Lalu, Muzakir sempat menelpon orang tuanya, beberapa hari sebelum pembunuhan. Dia menanyakan kondisi kesehatan ayah dan ibu serta dua saudaranya di Lendang. Itu menjadi komunikasi terakhir mendiang dengan keluarganya.
“Almarhum langsung dimakam [setelah pembunuhan] di Yahukimo. Orang tuanya pun tidak bisa melihat Muzakir untuk terakhir kali,” kata Lalu. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!