Jayapura, Jubi – Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Paniai menyalurkan 120 kilogram beras beserta 10 dus mi instan kepada pengungsi di Gereja Salib Suci, Madi, Paniai. Mereka juga menyuplai kebutuhan vitamin bagi warga asal Distrik Bibida tersebut.
Ketua KNPB Paniai Musa Tebay mengatakan konflik bersenjata antara pihak keamanan Indonesia dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) telah berlangsung sekitar sebulan di Bibida. Banyak warga sipi mengungsi akibat konflik itu.
“Kami meminta [Pemerintah Indonesia] segera menarik kembali militer [Tentara Nasional Indonesia/TNI dan Polri] dari Distrik Bibida. Jika tidak, mereka, dan TPNPB harus berperang jauh dari area sipil supaya tidak mengorbankan rakyat,” kata Tebay, saat dihubungi pada Rabu (19/6/2024).
Penyerahan bantuan kepada warga korban konflik bersenjata tersebut berlangsung pada Selasa. Bantuan itu merupakan wujud solidaritas, sekaligus keprihatinan KNPB terhadap nasib warga korban konflik.
“Sebagai [wujud dari] cinta terhadap rakyat dan Tanah Air [West Papua], KNPB wajib tunjukkan kepedulian [terhadap penderitaan rakyat]. Kami junjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan,” kata Ketua I KNPB Warius Sampari Wetipo.
Wetipo mengatakan KNPB tidak hanya memediasi aspirasi politik rakyat untuk hak atas penentuan nasib sendiri atau referendrum bagi West Papua. Mereka juga berkomitmen dalam menyelamatkan Rakyat Papua dari ancaman genosida, etnosida, dan ekosida.
“Rakyat harus benar-benar merasakan hidup aman, nyaman, damai, dan sejahtera di tanah leluhur sendiri. Karena itu, kami wajib melawan sistem yang menindas rakyat. Kami berjuang secara damai, tanpa kekerasan,” kata Wetipo.
Wetipo mendesak pihak TNI/Polri dan TPNPB melakukan gencatan senjata serta menggelar perundingan dengan difasilitasi pihak internasional yang independen. Dia juga meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Amnesti Internasional membentuk tim independen untuk menginvestigasi kekerasan terhadap masyarakat sipil di Distrik Bibida. “Pemerintah juga harus menjamin kebutuhan makanan, obat-obatan, dan pakaian para pengungsi,” ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!