Mowanemani, Jubi – Kasus Lakalantas di Dogiyai, Papua Tengah yang berujung pembunuhan, penembakan dan pembakaran rumah warga, akan berimbas pada jalur distribusi logistik ke Kabupaten Paniai, Deiyai dan Intan Jaya khususnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan sembilan bahan pokok (sembako).
Untuk itu, Bupati Paniai Meki Nawipa melakukan pertemuan dengan Direktur Reskrimum Kombes Faisal, Kabid Humas Polda Papua, Kombes A.M. Kamal, Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu, ketua DPRD Dogiyai Simon Petrus Pekei, wakil ketua I DPRD Dogiyai Orgenes Kotouki dan tiga anggota DPRD Dogiyai lainnya.
Bupati Paniai Meki Nawipa mengatakan, pertemuan ini dilakukan agar penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan sembilan bahan pokok (sembako) dari Nabire ke tiga daerah pedalaman yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai segera berjalan dengan baik.
“Hampir tiga hari penyaluran BBM terhenti, kendaraan dan PLN menjadi kendala besar. Dampaknya kita semua yang rasakan, saya ambil inisiatif sendiri untuk melakukan pertemuan supaya semua ini berjalan dengan lancar dan aman. Kita tidak boleh biarkan lama-lama,” kata Meki Nawipa kepada Jubi usai pertemuan.
Meki Nawipa mengatakan, dari pantauannya di sekitar kota Moanemani, sudah kondusif. Tampak sejumlah kios telah dibuka, jaringan Telkomsel yang dikeluhkan sudah mulai normal, listrik PLN sudah teraliri.
“Jadi besok semua akses sudah bisa mulai. Kendaraan dari Nabire dan sebaliknya bisa jalan. Saya harap besok anak-anak bisa ke sekolah lagi dan melakukan kegiatan belajar mengajar,” ucapnya.
Dari pantauannya, Ia mengaku, warga sudah bisa beraktivitas walaupun hanya sebatas berada di pinggir jalan atau halaman rumah. Selain itu, juga ada warga asli Papua yang berjualan petatas dan sayuran di sekitar Mauwa.
“Puji Tuhan, warga bisa beraktivitas. Semoga besok sudah normal total,” ucapnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!