Jayapura, Jubi – Warga Kelurahan Waimorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura, mengeluhkan keterbatasan stok bahan pokok yang disediakan dalam pasar murah oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jayapura, Papua. Pasalnya, jumlah barang yang dijual dinilai tidak mencukupi kebutuhan warga yang jumlahnya mencapai ribuan orang.
Pasar murah yang digelar pada Rabu (19/3/2025) bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Namun, tingginya antusiasme warga tidak diimbangi dengan ketersediaan barang yang memadai. Sejumlah komoditas seperti telur ayam, daging ayam, bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit ludes terjual dalam waktu singkat. Pukul 09.15 WIT, pasar murah mulai ramai, dan pada pukul 10.30 WIT, stok beberapa kebutuhan pokok sudah habis.

Frans Reimas, warga RT 03 Kelurahan Waimorock, menilai stok sembako dalam pasar murah seharusnya disesuaikan dengan data jumlah penduduk di setiap RT/RW agar lebih tepat sasaran.
“Antusiasme masyarakat ini seharusnya diikuti dengan pendataan aktual di tingkat RT/RW. Ini menjadi catatan penting untuk evaluasi ke depan, baik bagi pemerintah maupun pihak swasta agar dapat berkolaborasi lebih baik,” kata Frans di Kelurahan Waimorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (19/3/2025).
Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah dan penyedia bahan pokok, seperti Bank Indonesia Perwakilan Papua, Bulog, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), serta dinas terkait seperti Bappeda, Dinas Perindustrian dan Koperasi (Disperindakop), Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan.
“Saya melihat ini masih bersifat seremonial. Seharusnya TPID memastikan jumlah barang sesuai dengan kebutuhan warga. Saya berharap program ini dikordinasikan lebih dulu dengan kelurahan dan RT/RW agar lebih efektif,” ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jayapura, Djoni Naa, menyatakan bahwa pasar murah ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Dalam Negeri.
“Pasar murah ini menyediakan 4.752 paket kebutuhan pokok yang terdiri dari beras PHP 5 kg, minyak goreng, telur ayam, bawang putih, bawang merah, cabai merah, sabun, dan beberapa barang lainnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, paket sembako tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi warga Kelurahan Waimorock, tetapi juga untuk pasar murah yang akan digelar secara bertahap di seluruh distrik Kota Jayapura dari April hingga Desember 2025.
“Dari total 4.752 paket, di setiap kelurahan dalam program pasar murah disiapkan sekitar 300 hingga 400 paket. Bappeda bertugas mengoordinasikan, sedangkan penyediaan sembako dilakukan oleh Bank Indonesia Perwakilan Papua, Bulog, Aprindo, Disperindagkop, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan,” kata Djoni.

Kepala Kelurahan Waimorock, Dorsila S. Ayeri, menuturkan bahwa warganya tidak mendapatkan kupon untuk membeli barang di pasar murah, karena kelurahan hanya menerima jadwal dari Bappeda tanpa mekanisme distribusi kupon.
“Kemarin kami hanya menerima jadwal pelaksanaan dari TPID dan Bappeda, sehingga tidak menyiapkan kupon. Namun, dengan ketersediaan barang yang terbatas, stok cepat habis. Sementara jumlah warga di kelurahan ini mencapai 14.753 jiwa, dengan 7.950 laki-laki dan 6.803 perempuan,” jelasnya.
Dorsila berharap pemerintah ke depan menyiapkan sistem kupon agar pembagian sembako dalam pasar murah lebih merata bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!