Sentani, Jubi – Selama masa reses yang berlangsung 22 – 30 Januari 2025, anggota DPR Kabupaten Jayapura menampung ratusan aspirasi yang disampaikan masyarakat. Ratusan usulan tersebut telah diserahkan kepada Penjabat Bupati Jayapura, Semuel Siriwa dalam sidang laporan hasil reses tahap pertama DPR Kabupaten Jayapura di Sentani, Ibu Kota Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Senin (4/2/2025).
Sepanjang reses itu, 30 anggota DPR Kabupaten Jayapura menampung 380 usulan yang meliputi empat bidang. Ketua DPR Kabupaten Jayapura, Rudi Bukanaung di Sentani pada Kamis (6/2/2025) menjelaskan bahwa hasil reses yang ditampung masing-masing anggota dewan akan ditinjau dan disinergikan dengan program kerja, kebutuhan, serta kekuatan anggaran yang tersedia.
Menurutnya semua usulan itu juga akan dipilah juga berdasarkan peruntukan anggarannya, untuk Pemerintah Kabupaten Jayapura, Pemerintah Provinsi Papua, atau pemerintah pusat. “Harus ada keseimbangan usulan antara eksekutif dan juga legislatif, karena sebagian besar kampung sedang melaksanakan musrenbang,” kata Rudi.
Rudi menjelaskan usulan terbanyak adalah usulan bidang ekonomi dan pembangunan. Itu meliputi usuan menyangkut kebutuhan dasar serta fasilitas penunjang yang harus dimiliki oleh masyarakat dalam meningkatkan ekonomi serta taraf hidup yang lebih baik.
“Setelah ada sinkronisasi dengan usulan masyarakat melalui pihak eksekutif, semua hasil reses tentunya akan terbagi. Apakah dimasukkan dalam perubahan anggaran tahun ini, atau pada anggaran tahun depan,” jelasnya.
Usulan masyarakat melalui reses, kata Rudi, menandakan bahwa masih banyak hal yang harus dikerjakan dan dipenuhi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Jayapura. Di antara usulan itu, termasuk usulan jalan lingkungan, jalan produksi, jembatan, tambatan perahu, fasilitas olahraga, rumah layak huni, hingga kepada fasilitas penunjang pertanian, perikanan, dan perkebunan.
“Memang benar, apa saja yang diusulkan oleh masyarakat kita adalah kebutuhan mereka secara prioritas yang diperlukan. Masyarakat punya hasil kebun yang banyak, tetapi tidak memiliki akses jalan dari kebun ke luar jalan utama,” ujar Rudi.
Rudi berharap dengan hasil reses yang sudah disampaikan kepada pemerintah daerah, seluruh proses pekerjaan dan penyerapan program dan anggaran harus berjalan dengan baik. Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi pengelolaan anggaran publik. “Tugas pengawasan terhadap seluruh usulan masyarakat akan tetap berjalan,” jelasnya.
Penjabat Bupati Jayapura, Semuel Siriwa mengapresiasi seluruh upaya dan kerja keras anggota dewan yang telah melaksanakan reses di wilayah pemilihan masing-masing. “Pastinya kita akan mendahulukan yang terakomodir dalam program prioritas. Penggunaan anggarannya juga tidak bisa hanya dibebankan kepada daerah. Oleh sebab itu, semua akan kami lihat dan kerjakan ketika berada dalam sistem informasi pelayanan daerah, “ ujar Semuel.
Semuel juga berharap seluruh usulan yang di rampung nantinya dapat dikawal dan diawasi secara ketat oleh masyarakat dan legislatif. Ia berharap program pembangunan yang dilaksanakan akan memiliki dampak positif serta dinikmati secara berkelanjutan.
“Sebagai pemerintah daerah kami juga mengapresiasi [sikap] proaktif masyarakat dalam menyampaikan usulan serta aspirasi terkait pelayanan publik yang wajib dilaksanakan sebagai program pembangunan daerah,” katanya.
Tokoh masyarakat, Daniel Toto mengatakan usulan yang disampaikan masyarakat melalui reses anggota DPR Kabupaten Jayapura dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang) di setiap kampung harus dipilah dan diverifikasi dengan baik. Hal itu dibutuhkan agar tidak ada usulan berganda yang berdampak tidak adanya tidak lanjut atas usulan itu.
Menurutnya, setiap usulan masyarakat dalam musrenbang maupun reses anggota dewan banyak yang telah disampaikan, namun belum direspon dengan proyek pembangunan. “Yang menjadi perhatian adalah usulan masyarakat ini bisa direalisasikan atau tidak,” ujar Toto. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!