Sentani, Jubi – Jumlah kuota jamaah haji di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada 2025 sebanyak 159 orang. Sejumlah 145 orang calon jemaah haji sudah melapor.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Penyelenggara Haji dan Umrah Kabupaten Jayapura, Muhammad Agus Taufik Selasa (4/2/2025). Taufik menjelaskan kuota haji sebanyak 159 jamaah itu sudah termasuk kuota reguler sebanyak 111 jamaah, kuota cadangan sebanyak 45 jamaah, dan lansia sebanyak 3 orang.
“Kuota yang 159 jamaah itu belum tentu berangkat, karena yang melapor baru 145 orang. Insya Allah yang fix berangkat itu 145 jamaah,” katanya.
Berdasarkan jenis kelamin, perbandingan calon jamaah haji yang akan berangkat lebih banyak perempuan daripada laki-laki, dengan persentase 60 persen perempuan dan 40 persen laki-laki. Sebagian besar calon jemaah haji berumur lebih 50 tahun, dengan usia tertua 80 tahun dan termuda 22 tahun.
Para calon jemaah haji asal Papua akan tergabung dengan rombongan jemaah haji embarkasi Makassar. Para calon jemaah haji asal Papua itu biaya perjalanan ibadah haji senilai Rp58,4 juta. Jadi, setiap calon jamaah haji telah membayar setoran awal senilai Rp25 juta pada saat mendaftar, dan tinggal melunasi pembayaran senilai Rp33,4 juta.
“Alhamdulillah saat ini tidak ada kenaikan biaya haji,” katanya.
Jumlah calon jemaah haji di Kabupaten Jayapura yang ada dalam daftar tunggu mencapai 7.000 orang, dengan perkiraan masa tunggu 17-18 tahun. Daftar tunggu itu termasuk pendaftar haji pada Juli 2013.
Taufik menambahkan setiap kloter akan disertai lima pendamping. Kelima pendamping itu terdiri dari dokter, perawat, pembimbing haji, ketua kloter, serta satu orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD).
Setiap calon jemaah haji yang akan berangkat difasilitasi untuk mengikuti manasik haji sebanyak sepuluh kali. Manasik haji itu akan diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Jayapura (2 kali), Kantor Urusan Agama atau KUA Sentani (8 kali).
Kepala KUA Sentani Taufiq Muhammad selaku penanggung jawab manasik haji tingkat KUA mengatakan manasik haji itu akan dilaksanakan di Masjid Agung Al-Aqsha Sentani.
“Manasik haji dilakukan pada Sabtu dan Minggu pada bulan ini. Kami maksimalkan manasik haji terlaksana sebelum masuk bulan Ramadhan,” kata Taufiq di Sentani pada Kamis (6/2/2024).
Ia menjelaskan dalam setiap pertemuan, calon jamaah haji mendapatkan materi tata cara pelaksanaan haji. Pada pertemuan terakhir, materi yang diterima calon jamaah akan dipraktikkan.
“Nanti terakhir itu praktik lapangan, ada miniatur Ka’bah. Calon jamaah juga menggunakan pakaian ihram. Jadi, ada simulasi yang dibuat mirip seperti di sana,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!