Jayapura, Jubi – Dalam tiga hari terakhir harga pinang dan sirih di Pasar Youtefa, Kota Jayapura, Provinsi Papua anjlok. Harga pinang merosot tajam jadi Rp2 juta per karung dari sebelumnya Rp3 juta. Sedangkan harga sirih jadi Rp100 ribu dari sebelumnya Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per kantong besar.
Harga pinang dan sirih yang biasa dikonsumsi Orang Asli Papua itu dalam sebulan terakhir memang naik-turun tidak karuan. Terkadang mahal sekali, tapi tiba-tiba bisa murah sekali.
Sriyani, pedagang pinang di Pasar Youtefa mengatakan harga pinang dan sirih yang saat ini murah biasanya tidak akan berlangsung lama. Beberapa hari lagi bisa saja naik kembali.
“Harganya tergantung penjual pinang di Koya dan Arso,” katanya kepada Jubi, Kamis (23/01/2025).
Terakhir ia membeli pinang di Arso seharga Rp2 juta sekarung dan sirih Rp100 ribu dua kilogram. Biasanya ia membeli sirih Rp400 ribu per dua kilogram.
Karena tiga hari ini harga turun, Sriyani menjual pinang Rp25 ribu sampai Rp100 ribu untuk tumpukan besar dan Rp10 ribu untuk tumpukan kecil. Sebelumnya, saat mahal ia menjual Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per tumpukan besar. Sedangkan untuk sirih ia kini menjual Rp15 ribu per kilogram dan per tumpuk Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

Sriyani menceritakan satu hari lalu ia membeli pinang delapan karung untuk dijual di Wamena dengan total harga Rp6 juta. Ia juga membeli sirih 8 kantong dengan total harga Rp800 ribu.
“Kalau dibandingkan tahun lalu lebih mahal, biasanya saya membeli Rp16 juta untuk pinang dan Rp2 juta lebih untuk sirih,” ujarnya.
Pedagang pinang lainnya di Pasar Youtefa, Rima juga menceritakan harga pinang dan sirih yang tidak menentu. Menurutnya hal ini berbeda dari tahun lalu di mana harga pinang dan sirih selalu naik ketika dibeli ke Koya dan Arso. Bahkan juga harganya sama ketika pedagangnya langsung membawa ke Pasar Youtefa.
Ia mengatakan tahun ini harga pinang per karung Rp2 juta hingga Rp3 juta. Namun saat anjlok bisa hanya Rp500 ribu sampai Rp700 ribu per karung.
“Kadang itu satu motor harganya Rp2 juta sampai Rp3 juta, biasanya itu kan satu motor biasanya Rp1 juta lebih, tapi kalau naik Rp2 juta sampai Rp3 juta, itu tergantung pinangnya juga, kalau bagus, ya mahal,” ujarnya.
Sedangkan harga sirih per plastik Rp100 ribu sampai Rp250 ribu. Sedangkan harga eceran Rp15 ribu per kilogram. Ini jauh sekali turunnya dibanding sebelumnya Rp25 ribu sampai Rp35 ribu per kilogram.
“Harganya tidak menentu, kita lihat kalau langganan ya kita kasih Rp30 ribu, keuntungan bisa Rp50 ribu sampai Rp70 ribu, pokoknya tidak menentulah,” kata Rima.
Rima tidak memiliki kebun sirih, namun membeli kepada langganannya di Koya. Harga pinang per karung Rp1 juta hingga Rp2 juta.
Kini saat harga sedang turun, Rima menjual satu tumpuk pinang bervariasi, dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Sedangkan permayangnya Rp100 ribu sampai Rp500 ribu. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!