Jayapura, Jubi – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menggelar Forum Diskusi Publik bertajuk Kunjungan Jurnalis 2024 “Citizen Journalism untuk Generasi Muda”. Kegiatan ini untuk mengajak anak muda Papua bersuara melalui media sosial dengan cerdas dan bijak, berlangsung di Papua Youth Creative Hub, Kota Jayapura, Papua, Rabu (7/8/2024).
Forum diskusi tersebut menghadirkan jurnalis dan akademisi di antaranya Anton Wahyu Prihartono dari Harian Jogja, Teuku Muhammad Valdy Arie dari Kompas.com, Aldiro Syahrian dari Pikiran Rakyat, dan Guru Besar Universitas Cenderawasih (Uncen) Prof Dr Drs Avelinus Lefaan BA MS.
Anton Wahyu Prihartono mengatakan, Papua memiliki potensi melalui kreativitas anak mudanya. Ia percaya kreativitas anak Papua tidak kalah dengan pemuda lainnya di luar Papua.
Untuk itu, ia berharap pemuda harus bisa menjadi ambasador Papua dalam mempromosikan potensi daerahnya. Di antaranya di bidang pariwisata, budaya, termasuk kulinernya.
“Sudah saatnya menunjukkan kreativitas teman-teman Papua, melalui media sosial seperti Instagram atau TikTok,” katanya.
Ia berpesan kepada para pemuda untuk bijak ketika menjadi citizen journalism (jurnalisme warga). Saat bermedia sosial, tidak boleh menyebarkan hoaks atau berita palsu.
“Jangan sampai kawan-kawan ini menjadi bagian yang turut menyebarkan hoaks yang efeknya luar biasa, gara-gara hoaks [bisa membuat orang] berantem, gara-gara hoaks [membuat] orang tertipu,” ujar Anton yang sudah menjalani profesi wartawan sekitar 24 tahun lamanya.
Hal senada juga disampaikan jurnalis dari Pikiran Rakyat, Aldiro Syahrian, bahwa pemuda Papua harus bisa menunjukkan kreativitasnya. Kreasi tersebut bisa digaungkan di media sosial, sehingga dikenal secara nasional.
“Media sosial memiliki cakupan yang luas. Apa yang ada di ranah digital tidak bisa ditutupi. Ketika masuk di media sosial, [kreativitas] yang dibuat teman-teman Papua bisa dilihat oleh teman-teman Aceh,” katanya.
Jurnalis Kompas.com Teuku Muhammad Valdy Arief, juga mengajak pemuda Papua untuk memanfaatkan media sosial. Berdasarkan data Kominfo, Valdy menyebutkan ada 170 juta pengguna media sosial di Indonesia.
“Itu bisa dimanfaatkan menjadi corong teman-teman untuk bermedia sosial dengan cerdas. Itu bisa menjadi sarana bagi teman-teman untuk mengenalkan keindahan dan kesenian Papua,” katanya.
Bahkan, kata Valdy, sepengetahuannya sejumlah olimpiade internasional dimenangkan oleh anak Papua. Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa anak Papua tidak kalah dengan daerah Jawa.
Guru Besar Uncen, Prof Dr Drs Avelinus Lefaan BA MS berharap pemuda bisa mengefisienkan media sosial. Hal itu untuk memartabatkan manusia, sehingga mampu meningkatkan kualitas manusia itu sendiri.
“Media-media [sosial] sekarang mempercepat kita, sehingga lebih efisien, dan mempermudah kita mencerna masalah yang ada di sekitar kita, [baik] di Papua bahkan dunia,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!