Sentani, Jubi – Festival Bahari Tanah Merah ke-V resmi ditutup oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Delila Giay dengan menabuhkan tifa sebagai tanda penutupan FBTM.
Penutupan festival tersebut diwarnai dengan tari-tarian adat, makan ikan gratis dan bagi-bagi hadiah, di Pelabuhan Peti Kemas, Kampung Wanya, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (24/8/2024).
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Jayapura, Delila Giay mengatakan Festival seperti ini tidak hanya dilakukan di sini. Di tempat lain misalnya ada Festival seperti Festival Danau Sentani. Pihak pemerintah Kabupaten Jayapura menginginkan ke depan, festival itu waktunya perlu diatur sehingga berkesinambungan.
“Misalnya kalau kita lakukan Festival Danau Sentani lalu tidak menunggu terlalu lama. Kemudian lakukan festival Bahari Tanah Merah, dan festival-festival lainya,” kata Asisten II itu.
Delila Giay menyampaikan, pemimpin daerah Kabupaten Jayapura mengharapkan kegiatan festival seperti ini bisa dijadwalkan supaya bisa digelar setiap tahun. Pemerintah kabupaten, provinsi bahkan pusat, tahu persis tanggal-tanggal dimana kegiatan festival dilaksanakan.
“Karena festival ini sudah vakun selama dua tahun, jadi saya berharap anak-anak muda yang peduli dengan budaya kita berpikir bersama, ide gagasan yang baik bagaimana kita lestarikan budaya dan adat kita melalui festival ini,” katanya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah bekerja keras dalam menyukseskan FBTM itu. Serta partisipasi mama-mama yang menampilkan UMKM baik kuliner lokal, suvenir, kerajinan tangan dan pelestarian budaya dan adat.
Ondoafi Nehibe Gustaf Rudolf Toto (76) mengatakan pihaknya menerima festival ini dengan antusias karena dalam beberapa tahun tidak terlaksana. Ia berpesan, festival ini tidak hanya menjadi musiman, tapi harus jadi agenda tahunan pemerintah, sebagaimana halnya Festival Danau Sentani.
“Saya sebagai tokoh adat berharap, festival ini dibuat satu program dan dibuatkan dalam Peraturan Daerah atau Perda supaya pemerintah baik kabupaten maupun provinsi peduli dengan kegiatan festival ini,” kata Ondoafi itu.
Ketua Panitia FBTM Jacleana Joku, mengatakan kerja sama antara pemerintah dan panitia sangat baik dalam festival ini, semoga ke depan acaranya lebih baik dan lebih meriah lagi.
“Saya harap ke depan kita terus jaga hubungan baik dengan pemerintah. Jika ada program pemerintah misalnya kita bisa saling kerja sama dengan yang swasta,” katanya.
Jacleana Yoku menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan beberapa instansi yang memberikan dukungan, hingga festival yang digelar 20 -24 Agustus 2024 itu dapat berjalan dengan baik. Meskipun ada kekurangan-kekurangan.
“Kami sampaikan terimakasih kepada pemerintah kampung, distrik dan kabupaten serta pihak keamanan, masyarakat adat, Ondoafi Ondofolo pengunjung semua. Kita bisa sukses kegiatan festival ini dengan baik dengan harapan ke depan yang lebih baik dari festival ini,” ujar Joku. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!