Jayapura, Jubi – Menyusul meningkatnya kekerasan di Papua, Dewan Gereja Papua menggelar acara Doa Jalan Salib di Lapangan Trikora, Abepura, Kota Jayapura, Papua, pada Rabu, (4/9/2024).
Kegiatan ini merupakan respons spiritual terhadap krisis kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut, termasuk penembakan, pengungsian, pemerkosaan, perampasan sumber daya alam, dan penculikan.
Pastor John Bunai, Koordinator Lapangan, menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan hasil pergumulan para pemimpin gereja di Papua.
“Doa Jalan Salib ini adalah bentuk dari semua pergumulan hamba Tuhan. Kami melihat bahwa di tanah Papua, kekerasan terus terjadi, melibatkan berbagai kelompok, baik itu Katolik, Protestan, Islam, Hindu, maupun masyarakat sipil,” ungkapnya.
Menurut Bunai, acara ini bertujuan untuk membawa damai dan mengingatkan umat akan kekuatan salib suci.
“Doa Jalan Salib bukan tentang politik atau ideologi tertentu, tetapi tentang mencari kedamaian di Papua. Kami ingin semua pihak berdiri bersama untuk menciptakan perdamaian,” tegasnya.
Ketua Persekutuan Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Se-Kota Jayapura, Yustinus Mirip, menambahkan bahwa seluruh umat Tuhan di Papua, termasuk non-Papua, membutuhkan kedamaian dan perlindungan.
“Kami sebagai generasi penerus di Papua berkomitmen untuk meneruskan kebenaran dan perdamaian ini,” katanya.
Acara Doa Jalan Salib dipimpin oleh Pastor John Bunai, Pendeta John Baransano, dan Pendeta Dorman Wandikbo, serta diikuti oleh mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teologi dan masyarakat. Ratusan peserta berkumpul di Expo pada pukul 08.00 Waktu Papua dan berjalan kaki sekitar empat kilometer menuju Lapangan Trikora, meskipun sempat dihalangi saat menuju lapangan.
Kegiatan ini dikawal ketat oleh pihak keamanan dari Polresta Jayapura Kota untuk memastikan kelancaran acara.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!