Jayapura, Jubi – Badan Kepegawaian Negara atau BKN Regional IX memfasilitasi 485 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) asal Kabupaten Pegunungan Bintang untuk melakukan tes di Jayapura karena pertimbangan masalah transportasi.
Hal itu dikatakan Hardianawati SE MSi, Kepala Kantor Regional IX BKN di Abepura, Kota Jayapura pada Senin (11/11/2024). Menurut Hardianawati, BKN telah menyelesaikan tugasnya menyiapkan ruangan tes CPNS yang difasilitasi PC dan Komputer di dua tempat, yaitu di Aula Kantor Bupati Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, dan di Kantor BKN Regional IX di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
“Terkait dengan Tes CPNS Kabupaten Pegunungan Bintang, kami BKN telah melaksanakan tugas mulai hari kemarin dan hari ini dilaksanakan di dua tempat, di Pegunungan Bintang dan ada yang di sini di Kantor Regional IX. Kami sebagai perpanjangan tangan dari BKN yang ditugaskan untuk memberikan fasilitas untuk pelaksanaan CPNS,” katanya.
Ia mengatakan fasilitas yang disediakan di Kantor BKN Regional IX Jayapura meliputi 50 buah komputer dalam satu ruangan, dan 100 unit Personal Computer di ruangan dengan kapasitas yang lebih besar.
“Yang kami lakukan di sini menyiapkan dua ruangan yang dilengkapi dengan PC dan komputer, sedangkan di Pegunungan Bintang juga memfasilitasi di Aula Kantor Bupati dengan menyediakan satu Aula isinya 90 komputer,” ujarnya.
Kepala BKN menjelaskan alasan pelaksanaan tes CPNS untuk Kabupaten Pegunungan Bintang di Jayapura karena sejumlah pelamar asal Pegunungan Bintang sudah tinggal di Jayapura. Padahal menurut Herdianawati, pihaknya semula menjadwalkan tes di Oksibil, Pegunungan Bintang. Selain itu biaya transportasi ke Oksibil yang terlalu mahal juga menjadi pertimbangan.
“Selain itu, kemarin juga ada permintaan dari Pegunungan Bintang karena adik-adik ini tidak bisa terbang karena keterbatasan transportasi,” katanya.
Jumlah pelamar CPNS Pegunungan Bintang yang lolos seleksi administrasi secara keseluruhan sebanyak 2.439 orang. Sebanyak 1954 pelamar mengikuti tes di Kabupaten Pegunungan Bintang, dan 485 pelamar lainnya mengikuti tes di Jayapura. Para pelamar tersebut harus bersaing untuk memperebutkan kuota CPNS Pegunungan Bintang yang hanya sebanyak 700 orang.
“Bisa satu hari ini selesai karena memang fasilitas kami sudah cukup memadai, ” ujarnya.
Herdianawati mengimbau, karena daya tampung hanya satu banding tiga, maka pelamar harus belajar sungguh-sungguh untuk dapat berkompetisi dengan ketat.
“Sistem CAT ini adik-adik begitu selesai itu langsung bisa melihat hasilnya, dan bisa dilihat orang tua juga secara terbuka keluar di link YouTube. Ini transparan namanya CAT itu cepat hasilnya langsung kelihatan masing-masing, yang di luar juga ada monitor keluarga bisa memonitor,” katanya.
Menurutnya sistem tes CAT ini dilakukan transparan sehingga tidak ada dan tidak bisa permainan kepentingan karena itu langsung terlihat. Bahkan seorang bapak yang sedang mengerjakan tes pun keluarganya bisa lihat di link YouTube. Ia mengingatkan agar jangan berpikir ada kepentingan yang bermain, karena sistem sudah mengatur dari Jakarta secara langsung.
“Bahkan saya sendiri tidak bisa apa-apa ya, tidak bisa otak-atik jadwal, itu di remote dari Jakarta, ketentuannya semua sama di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah telah memberikan kebijakan otonomi khusus dengan kuota untuk OAP sebanyak 80%, sedangkan formasi non OAP sebanyak 20% untuk jabatan-jabatan tertentu.
“Saya mengimbau adik-adik mari kita bersungguh-sungguh belajar- berjuang dengan strategi ya. Jangan terpaku di satu soal kalau satu soalnya itu sulit jangan mikir itu saja harus bergerak pindah, kemudian kalau bagi afirmasi yang menggunakan afirmasi itu juga strateginya harus dilaksanakan karena totalnya minimal 286 untuk OAP dengan minimal TIU 60,“ katanya.
Ia menyebutkan nilai paling rendah untuk non OAP minimal 311, sedangkan Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK minimal 70, Tes Intelejensi Umum atau TIU minimal 80, dan tes karakteristik pribadi minimal 60.
“Jadi tingkat kesulitannya itu sudah jadi, adik kita ini OAP sudah diberikan fasilitas yang luar biasa, moga-moga berikan yang terbaik pada hari ujian,” ujarnya.
Peserta tes pada bidang keperawatan, Pertus Nukaipra, mengatakan kepada Jubi dirinya datang ke lokasi tes pada jam 6 pagi karena tes sesi pertama dimulai pada jam 8 pagi WIT. Selama tes berlangsung menurut dia soal-soal yang dikerjakan tidak terlalu sulit walau tidak mudah juga. Nukaipra sendiri mengaku sudah mempersiapkan diri belajar di buku paket dan belajar di internet. Namun ia juga mengakui waktu yang sempit untuk kerjakan 100 lebih soal hanya dalam dua jam.
“Saya dapat nilai besar di wawasan kebangsaan atau TWK, sedangkan TIU dan TKP itu waktunya sangat mepet sehingga sebagian soal tidak selesaikan,” katanya.
Dodi Kaladana, peserta lainnya mengaku puas atas hasil tes yang ia dapatkan karena sudah mencapai nilai yang ditargetkan yaitu 311. Ia berharap bisa lolos di tahap ini dan melanjutkan ke tes berikutnya sampai ditetapkan menjadi CPNS di lingkungan pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Hasilnya su lumayan, sa dapat 311 ini semoga saya bisa lolos di tahap ini,”ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!