Sentani, Jubi – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Kabupaten Jayapura, Parson Horota mengatakan, realisasi anggaran Otonomi Khusus di Kabupaten Jayapura yang dikelola 46 perangkat daerah, baik distrik maupun dinas teknis baru mencapai 4 persen, dari target triwulan pertama 41, 66 persen.
Parson menjelaskan, dana otsus yang diterima Kabupaten Jayapura pada tahun anggaran 2023 sebesar 177 miliar, ditambah Dana Tambahan Infrastruktur ( DTI) sebesar 15 miliar rupiah.
Besaran dana Otsus ini untuk membiayai 92 program kerja, 101 kegiatan dan 107 sub kegiatan. “Dana Otsus baru ditransfer pada awal Mei 2023 sehingga dari 92 program kerja, baru dilaksanakan sebanyak 17 program kerja atau 18,48 persen. Tersisa 75 program kerja yang harus dikejar untuk dikerjakan atau 81,52 persen,” ujar Parson dalam jumpa pers di media center Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Senin (5/6/2023).
Dikatakan, yang terlaksana dari 101 total kegiatan adalah 27 kegiatan atau 26,73 persen. Sedangkan yang belum terlaksana sebanyak 74 kegiatan atau 73,27 persen. Sementara untuk sub kegiatan dengan total 107, baru terlaksana sebanyak 25 sub kegiatan atau 23,26 persen dan yang belum terlaksana 82 sub kegiatan atau 76,46 persen.
Dana Otsus sendiri terbagi atas tiga bagian yakni dana spesifik grand, blockgrand dan DTI. Peruntukannya sudah terbagi atas 30 persen bagi pendidikan, 20 persen kesehatan, dan 25 persen bagi infrastruktur.
Dana otsus, kata Horota, 1,5 miliar rupiah diturunkan langsung ke Pemerintah Distrik untuk melaksanakan pendataan Orang Asli Papua ( OAP), peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di Kampung-Kampung melalui pengelolaan potensi sumber daya alam yang dimiliki.
“Seharusnya pada triwulan pertama, realisasi dana Otsus harus mencapai 41 persen. Karena keterlambatan transfer mengakibatkan pekerjaan banyak yang tidak terealisasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, dipastikan pada triwulan kedua sebagian besar pekerjaan sudah terealisasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon mengatakan, dari alokasi dana otsus di kampung-kampung dapat dimanfaatkan juga untuk melakukan kegiatan pelatihan literasi digital bagi masyarakat, admin kampung serta generasi muda.
“Fasilitas penunjang lainnya seperti menara BTS sudah dipasang di setiap kampung, tinggal aparat kampung berkoordinasi dengan dinas teknis dan pemerintah distrik untuk melaksanakan kegiatannya. Dari sisi pembiayaan tidak sampai puluhan atau ratusan juta rupiah,” ujarnya. (*)