Mamta  

DitPamobvit Polda Papua lakukan penilaian risiko keamanan PLTU Holtekamp

Papua
 Pertemuan tim DitPamobvit Polda Papua bersama para petinggi PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat beserta satuan pengamanan PLTU Holtekamp di Kantor PT PLN Indonesia Power pada Kamis (25/5/2025). – Jubi/Jean Bisay

 

 

Jayapura, Jubi – Direktorat Pengamanan Obyek Vital atau DitPamobvit Polda Papua pada Kamis, 25/5/2023 mengunjungi PLTU Holtekamp sekaligus menggelar pertemuan dengan PT PLN Indonesia Power, anak perusahaan PLN yang mengelola PLTU

Kunjungan pada Kamis itu dalam rangka sosialisasi sekaligus penilaian resiko (risk assesment) sistem manajemen pengamanan objek vital nasional atau Obvitnas.

Direktur Pamobvit Polda Papua Komisaris Besar Polisi Dede Alamsyah, SIK mengatakan pengelola objek vital nasional adalah perangkat otoritas dari objek vital nasional. bertugas melakukan pencegahan, penangkalan dan penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan yang ditujukan kepada obyek vital nasional.

“Tugas saya [Dit Pamobv] bagaimana membina sistem keamanan di setiap objek vital nasional yang ada. Pada umumnya sistem pengamanan yang sudah dibangun di sini [PLTU Holtekamp] sudah bagus,” kata Kombes Pol Dede dalam kunjungan ke PLTU Holtekamp pada Kamis kemarin, 25 Mei 2023 .

Akan tetapi menurut Ded,e seiring perkembangan  gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang cenderung meningkat, maka diperlukan sikap mawas diri dan waspada.

“Kita harus selalu bahu-membahu membangun sistem ini [pengamanan Obvitnas] agar semakin lebih baik,” ujarnya.

Disamping itu kata Dede, sistem keamanan ada ojek vital harus terus mengikuti perkembangan pada era digital kekinian, yaitu perlunya upgrade atau pembaharuan dalam semua aspek yang diperlukan.

“Kita berharap sistem pengamanan objek vital di sini [PLTU Holtekamp] lebih efisien, efektif dan produktif,” kata Dede.

Dede mengakui keberadaan serta dedikasi kinerja PT PLN Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PLN sudah terbukti dan diakui secara internasional. “Kita harapkan mampu menerapkan standar-standar sistem pengamanan yang telah dipakai secara global dan tersertifikasi internasional,” ujarnya.

Dede menjelaskan terdapat dua subdit yang berada pada Dit Pamobvit yang dipimpinnya. Pertama terkait sistem pengamanan pada Obvitnas maupun pada kawasan tertentu. Kedua terkait objek-objek wisata, salah satunya termasuk pada hotel-hotel.

Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Papua dan Papua Barat (UPK P2B) PT PLN Persero Kurniawan mengatakan kunjungan sekaligus pertemuan bersama tim Pamobvit Polda Papua, merupakan sosialisasi bagaimana penerapan prosedur sistem pengamanan di PLTU Holtekamp. Standar-standarnya seperti apa. Kemudian dilakukan register risk asessmen atau penilaian resiko serta penanganannya.

“Apa sih risiko-risiko terkait pengamanan objek vital yang terdapat pada aset-aset di transmisi pembangkit dan distribusi milik PLN,” kata Kurniawan.

Ia menerangkan hasil dari assesmen tersebut, nantinya dilakukan kunjungan lapangan guna melihat situasi kekinian serta kesesuaian sebagaimana implementasi pengamanan di lapangan. “Dalam kegiatan dua hari ini akan ada evaluasi sebagai bentuk masukan bagaimana sistem manajemen di objek vital ini bisa berjalan baik,” ujarnya.

Kurniawan mengatakan kegiatan ini sebenarnya merupakan komitmen manajemen PLN menindaklanjuti MoU atau Kerjasama yang sudah dilaksankan dari tingkat Pusat antara Dirut PLN dengan Kapolri. Kemudian dilanjutkan dengan General Manager di tingkat Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat bersama dengan Kapolda Papua.

“Kita tindaklanjuti Mou tersebut lewat kegiatan ini di lapangan sebagai bentuk komitmen kita, bagaimana menjalin komunikasi dengan aparat, terkait pengamanan. Kemudian harapan kita tentu meningkatkan kinerja pembangkit kita, meningkatkan pelayanan kita, khususnya pelayanan kelistrikan di sistem Jayapura dan sekitarnya,” kata Kurniawan.

Manager Unit PLTU Holtekamp UMU, Ashary menambahkan selaku anak perusahaan PLN dan penanggungjawab pengelola PLTU Holtekamp, pihaknya memandang penting dan perlu menerapkan prosedur keamanan dalam sistem pengamanan objek vital ini dengan mengedepankan prosedur mumpuni yang tersertifikasi.

Ashary mengapresiasi arahan Direktur Pamobvit Polda Papua mengenai pentingnya mengupdate setiap perubahan kekinian, termasuk menerapkan standar-standar yang terverifikasi dalam hal penanganan keamanan.

“Sistem pengamanan dari PLTU Holtekamp harus tersertifikasi dan sesuai arahan dari DirPamobvit Polda Papua bahwa setidaknya setiap SOP dalam sistem pengamanan di sini yang kita jalankan sudah harus tersertifikasi dan disetujui oleh Polda Papua,” ujar Ashary

Ashary menyebut terdapat 25 orang tenaga pengamanan yang dipekerjakan di PLTU Holtekamp. Mereka diantaranya merupaan putra asli Papua dari Kampung Holtekamp dan sekitarnya. “selain 25 orang anggota tim pengamanan yang kami bina, kita juga dibantu 2 personel TNI dan Polri,” ujarnya. (*)

 

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250