Jayapura, Jubi – Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Jayapura berganti status dan telah me-launching logo baru PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda) di Pantai Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (28/1/2023).
Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna, mengatakan PDAM Jayapura menjadi BUMD pertama di wilayah timur Indonesia yang berubah menjadi Perseroda.
“Perubahan Perseroda merupakan perubahan mindset kita, maka tidak bisa lagi tenang-tenang saja, tapi melihat dinamika di luar untuk meningkatkan pelayanan,” ujarnya.
Perubahan logo yang diwarnai dengan family gathering agar mejadikan seluruh staf PDAM yang biasa disebut ‘tukang ledeng’ dapat memberikan sumbangsih penuh kepada pendapatan asli daerah atau PAD.
“Logo baru ini bulan depan sudah bisa diterapkan. PDAM Jayapura sehat, prima, mandiri, harus tetap solid karena kinerja baik berkat kerja kita semua. Kita buktikan bahwa pelayanan kita menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Entis menjelaskan sebelumnya sudah melakukan sayembara logo baru dan sebanyak 400 peserta dari seluruh Indonesia yang mengikutinya, yang dimenangkan oleh perwakilan dari Deli Serdang, Sumatra Utara.
Logo terdiri dari inisial R untuk Robongholo, nama lain dari gunung Cycloop di Sentani. Inisial N untuk Nanwani, berasal dari bahasa Tobati, Nan yang artinya air dan Wani berarti baik.
Logo terdiri dari dua warna dan tiga gelombang, yaitu warna hijau inisial R bentuk daun menunjukkan alam pegunungan Cycloop yang tetap lestari, warna biru inisial N menunjukkan kejernihan air terjun dari sumber air Cycloop, dan tiga gelombang yaitu menunjukkan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
“Kami sudah dapatkan hak ciptanya dan sudah resmi menjadi milik kami. Selama 4 tahun 9 bulan saya memimpin PDAM Jayapura sudah berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan, peningkatan pelanggaran, membayar jaminan hari tua bagi pensiunan pegawai, dan menjadi PDAM sehat secara,” kata Entis Sutisna.

Ketua Dewan Pengawas PDAM Jayapura, Rustan Saru, mengatakan perubahan nama menjadi Perseroda prosesnya berjalan selama satu tahun.
“Perubahan logo berarti perubahan tata kelola, aktivitas, manajemen, pelayanan juga harus berubah agar kinerja optimal. Saya menilai tata kelola sudah bagus, yang perlu dibenahi adalah manajemen tenaga teknis dan meningkatkan kompetensi,” ujarnya.
Rustan berharap peremajaan pipa, penambahan pipa air distribusi terutama kualitas dan kuantitas dan kontinuitas, meminimalisir keluhan pelanggan, dan menciptakan pelayanan yang baik.

Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura, Triwarno Purnomo, melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basti, mengatakan perubahan status dan logi diharapkan menjadi peningkatan dalam pelayanan publik dan nilai tambah bagi perusahaan.
“Saya berharap dengan perubahan logo ini menjadikan PDAM Jayapura memberikan pelayanan terbaik prima, sehat, dan mandiri demi kepuasan masyarakat dalam mendapatkan air bersih,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan menjadi motivasi perbaikan kinerja dan memastikan pelayanan prima bisa berjalan dengan lancar, karena kepuasan akan menentukan seberapa besar mendapatkan pendapatan.
“Sosialisasi kepada masyarakat, mengubah mindset membawa PDAM Jayapura semakin optimal dalam pelayanan. Meningkatkan pengelolaan air danau Sentani, karena penyediaan air bersih menjadi kewajiban Pemerintah Kota dan Kabupaten Jayapura,” jelasnya. (*)
