Jayapura, Jubi – Gempa bumi kembali terjadi disertai susulannya sepanjang Rabu (8/2/2023) malam hingga Kamis (9/2/2023) pagi di wilayah Kota Jayapura.
Dari data yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Wilayah V Jayapura, gempa yang terjadi pada Rabu, 8 Februari 2023, pada pukul 20:35:35 WIT terletak pada koordinat 2,50 LS 140,73 BT 4 Km Timur Laut Kota Jayapura dengan kedalam 10 Km dengan magnitude 4,7 (M4,9) dirasakan hampir di seluruh Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI juga dirasakan di Kabupaten Keerom II MMI.
Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BMKG Wilayah V Jayapura, Muhammad Syawal, saat dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023) pagi, menyebut per Rabu malam hingga Kamis pagi pukul 06.00 WP telah tercatat sekitar 111 kejadian gempabumi, 25 di antaranya dirasakan.
“Dari 25 gempa yang dirasakan tersebut, ada empat kali gempa yang memiliki skala intensitas 3-4 MMI,” kata M. Syawal, di kantornya.
Apakah gempa yang terjadi Rabu malam merupakan susulan sejak 2 Januari 2023, ia menjelaskan jika dilihat dari posisi gempabumi pada tanggal 8 Februari malam tadi merupakan gempa susulan dari gempa 2 Januari 2023 silam, karena letak posisi gempa berada dekat dengan gempa utama di tanggal 2 Januari 2023.
“Dari 2 Januari hingga 9 Februari 2023 pukul 06.00 WIT telah tercatat 1.046 kejadian gempa bumi, dengan 116 dirasakan,” katanya.
Kapan gempa akan berakhir, BMKG masih terus melakukan monitoring atau pemantauan apakah intensitas ini terus menurun atau naik, sehingga BMKG belum bisa memastikan kapan persisnya gempa di wilayah Kota Jayapura akan berakhir.
Ia pun menjelaskan jika gempa semalam dominan terjadi di darat, dengan kedalaman dangkal ini yang mengakibatkan masyarakat di Kota Jayapura merasakan guncangan yang sangat kuat.
“Terkait dengan informasi kejadian tsunami tidak ada magnitude yang mendekati syarat terjadinya tsunami yaitu 6,5 ke atas dengan kedalaman dangkal, sedangkan gempa semalam semuanya terjadi di darat, sehingga tidak ada potensi terjadinya tsunami. BMKG pun sejauh ini belum menerima informasi kerusakan akibat gempa BPBD,” katanya. (*)