Jayapura, Jubi – Sebanyak 40 pengelola destinasi wisata di Kota Jayapura, Papua mengikuti pelatihan pengelolaan toilet bersih atau sesuai standar agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
“Ada 40 orang, yaitu 30 orang penerima bangunan fisik toilet dari Dana Alokasi Khusus atau DAK fisik tahun 2021 dan 10 orang pengelola daya tarik wisata,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias B Mano, melalui sekretarisnya, Erid Rumansara.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Mercure Jayapura, yang dimulai Rabu (7/12/2022), menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Unicef Papua, Asosiasi Toilet Indonesia, dan Asosiasi Housekeeping.
“Pelatihan pengolahan toilet di destinasi pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan motivasi dan kemampuan mengelola toilet di destinasi pariwisata,” ujarnya
Selain itu, lanjutnya, dalam menyediakan dan mengelola fasilitas toilet serta memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan toilet bersih dan higienis khususnya di Kota Jayapura.
“Kami berharap melalui pelatihan ini para pengelola wisata memberikan [bisa] pelayanan prima [kepada pengunjung]. Melakukan evaluasi, mendapatkan pengalaman dalam pengolaan toilet bersih sesuai standar,” ujarnya.
Rumansara menambahkan dalam pelatihan tersebut dibagi tiga metode, yaitu metode pelatihan 50 persen, metode diskusi 20 persen, dan praktek 30 persen.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, melalui Asisten III Bidang Administrasi Umum, Amos Solossa, mengatakan agar pengelolaan potensi wisata berjalan dengan baik.
“Ketersediaan sarana umum sangat penting untuk pemenuhan sosial. Untuk menghindari penyebaran penyakit, dan memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung di destinasi wisata,” jelasnya.
Solossa berharap agar pelatihan pengolahan toilet dilaksanakan dengan baik sehingga meningkatkan perekonomian pengelola destinasi wisata. (*)