Jayapura, Jubi – Bakti BCA dan Putera Sampoerna Foundation bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Papua, menggelar pelatihan manajemen kelas bagi guru sekolah dasar atau SD melalui pendekatan blended learning.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung PGRI Kota Jayapura selama lima hari atau dari 7-11 November 2022 diikuti 40 guru SD merupakan program optimalisasi pembelajaran abad 21 melalui implementasi kurikulum merdeka atau IKM.
“Kami sangat bersyukur mengikuti pelatihan ini, karena mendapatkan ilmu yang bermanfaat, seperti belajar sambil bermain tapi serius. Kami mendapatkan ilmu manajemen kelas, manajemen waktu, dan peningkatan belajar mengajar,” ujar guru di SD Tanjung Ria, Hilderina Nasution, Jumat (11/11/2022).
Hilderina berharap pelatihan bagi guru Sekolah Dasar atau SD melalui pendekatan blended learning terus dilakukan sehingga guru yang lain berkesempatan mengikuti pelatihan ini, demi meningkatkan mutu pendidikan di Kota Jayapura
Kepala KCU BCA Jayapura, Yusuf Effend, mengatakan pelatihan manajemen kelas membangun lingkungan belajar yang positif merupakan komitmen dan partisipasi BCA dalam meningkatkan pendidikan.
“Saya berharap guru yang sudah mengikuti pelatihan dapat membagi ilmu yang sudah didapat kepada guru yang lain, agar pendidikan semakin berkualitas ke depannya,” ujarnya.
Narasumber dari Putera Sampoerna Foundation, Juliana, mengatakan guru SD dapat membuat manajemen kelas untukmembangun lingkungan belajar yang positif.
“Mendorong hadirnya pembelajaran yang bermakna bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dalam proses belajar mengajar yang kreatif, inovatif, dan bernalar kritis,” ujarnya.
Materi yang di bahas yaitu profil pelajar Pancasila, capaian pembelajaran, pengelolaan kelas fisik dan psikologis termasuk di dalamnya bagaimana mengatasi bullying (perundungan), mencapai kesepakatan kelas, dan menciptakan kelas yang saling mendukung, aman, dan nyaman bagi siswa.
“Kurikulum Merdeka merupakan payung besar dalam membentuk critical thinking dan kreativitas. Keterampilan ini akan menjadi landasan untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, mengatakan 40 guru yang sudah mengikuti pelatihan dapat mengaplikasikan di satuan pendidikan masing-masing.
“Sesuai dengan schedule atau jadwal, pasca pelatihan ini akan ada pembelajaran daring. Dan, pada akhir Januari 2023 akan ada pertemuan fisik kembali untuk mengevaluasi serta memberikan tambahan-tambahan model-model pembelajaran yang lain,” jelasnya.
Abdul Majid menambahkan blended learning memungkinkan dilaksanakan di sekolah dasar terutama yang telah memiliki sarana dan prasarana yang baik seperti komputer dan internet, yang dapat dilakukan secara online dan offline.
“Memperbaiki ilmu keguruan, meningkatkan akses/fleksibilitas, meningkatkan efektifitas belajar mengajar. Konsep belajar blended learning yaitu secara tatap muka, konsep belajar, kerja sama, dan evaluasi belajar,” ujarnya. (*)