Jayapura, Jubi – Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Ongkos transportasi naik dan harga-harga barang juga naik akibat tingginya kebutuhan konsumsi masyarakat,” ujarnya di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, kenaikan BBM ini nantinya menjadi penghambat perekonomian masyarakat, apalagi saat ini pada masa pemulihan pandemi Covid-19.
“Pemerintah Kota Jayapura bersama pihak terkait melakukan antisipasi dengan melakukan langkah-langkah guna meminimalisir dampak dari kenaikan BBM ini,” ujarnya.
Dikatakannya, Pemerintah memutuskan menaikkan harga jual BBM bersubsidi Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter, yang berlaku mulai 3 September 2022.
“Perekonomian ini juga nantinya berdampak pada kenaikan inflasi, maka untuk mengendalikan inflasi ini, kami akan mengadakan rapat dengan tim pengendali inflasi,” ujarnya.
Adapun mencegah lonjakan perekonomian masyarakat akibat dari kenaikan BBM tersebut, operasi pasar dan berkoordinasi dengan distributor merupakan langkah yang harus ditempuh.
“Kami akan mengadakan rapat secepatnya agar bisa mengambil langkah-langkah guna menekan dampak dari kenaikan BBM ini, karena naiknya harga distribusi bahan pokok,” jelasnya. (*)