Jayapura, Jubi – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura melalui Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, memprakirakan akan adanya potensi tinggi gelombang khususnya di wilayah utara perairan Papua.
Prakirawan Balai Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, Dian Lestari Rahanra saat dihubungi, Kamis (15/9/2022), menyebut dalam beberapa hari terakhir ini memang di wilayah perairan utara Papua ada kenaikan gelombang, khususnya di perairan Jayapura Sarmi, Barat Utara, dan timur Biak.
Hal ini dikarenakan sedang adanya fase bulan purnama sejak 10 September. Pada saat fase bulan purnama atau pun fase bulan baru, ada potensi terjadinya kenaikan gelombang karena pengaruh interaksi antara atmosfer dengan laut.
“Kalau diperhatikan kondisi secara global yang memengaruhinya memang tidak ada, hanya dari fase interaksi dari bulan purnama dan bulan baru,” katanya.
Dijelaskan, per tanggal 15 September di perairan Jayapura-Sarmi tinggi gelombang mulai normal, namun 16-17 September akan lebih berpengaruh ke wilayah samudra.
“Jadi di wilayah perairan Jayapura-Sarmi tidak terlalu begitu terpengaruh lagi karena sudah bergerak ke arah utara, kemudian mulai 18-19 September sudah mulai berkurang intensitas di perairan utara dan masuk ketegori tenang sampai rendah,” katanya.
Untuk ketinggian gelombang yang terpantau dalam beberapa hari belakangan ini di kisaran 1-2 meter maksimal per hari ini, dan berlaku beberapa hari ke depan di wilayah perairan Jayapura-Sarmi. Sedangkan di wilayah samudra mencapai 1,5-2 meter ketinggian gelombang.
Ia menambahkan jika dilihat dari fasenya sekitaran puncak di 26 September nanti akan masuk di fase bulan baru, di mana akan ada potensi peningkatan tinggi gelombang.
“Ini siklus dari fase bulan, tidak dipengaruhi kondisi global, namun tetap akan terjadi peningkatan tinggi gelombang,” ucapnya. (*)