Jayapura, Jubi – Para pelajar dan mahasiswa asal Nduga menggalang donasi untuk korban longsor di Wosak, Yigi, dan Wosama. Mereka mengelar penggalangan di perempatan lampu merah Abepura, Kamis (20/6/2024).
Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga se-Indonesia (IPMNI) Kota Jayapura Harnamin Gwijangge mengatakan longsor melanda ketiga distrik tersebut pada Senin pekan lalu. Namun, mereka baru mendapat kabarnya setelah sepekan kemudian.
“Kami terlambat mendapat informasi karena terkendala jaringan internet [di Nduga]. Setelah mendapat kabar itu, kami membuka posko [bantuan], dan menggalang dana,” kata Gwijangge.
Longsor di Wosak, Yigi, dan Wosama terjadi saat malam. Bencana itu menewaskan seorang ibu beserta anaknya yang berusia 9 tahun.
“Longsor juga merusak tujuh rumah, sebuah gereja, dan lahan pertanian warga, serta menghanyutkan sejumlah ternak babi. Ada 69 keluarga mengungsi hingga ke Wamena,” ujar Gwijangge
Roni Kalolik, koordinator aksi mengatakan penggalangan dana untuk korban longsor, berlanjut pada besok. Mereka akan menggelarnya di dua tempat, yakni di Waena, dan Abepura.
“Penggalangan dana pada hari kami lakukan hanya di satu lokasi [perempatan lampu merah Abepura]. Besok, kami kemungkinan juga akan menggelarnya di [perempatan] lampu merah Waena,” kata Kalolik.
Selain menggalang dana di jalan raya, para pelajar dan mahasiswa asal Nduga membuka posko bantuan di Asrama Ninmin, Jalan Biak, Kota Jayapura. Mereka siap menampung bantuan berupa uang, beras, pakaian layak pakai, dan berbagai kebutuhan lain untuk korban longsor.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Nduga peduli [dengan korban longsor] agar masyarakat merasakan keadilan. Kami juga berharap mahasiswa dari daerah lain ikut membantu korban longsor,” kata Kalolik. (*)