Wamena, Jubi – Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja, pelayanan publik, dan kepemimpinan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai.
Apresiasi itu disampaikan Inspektur II Itjen Kementerian Dalam Negeri Ucok Abdulrauf Damenta usai rapat evaluasi dan capaian kinerja Triwulan II Penja Gubernur Papua Pegunungan di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (14/5/2024) sore. Demikian siaran pers yang diterima Jubi.id dari Humas Pemprov Papua Pegunungan, Rabu (15/5/2024).
Disebutkan, Ucok Abdulrauf Damenta menyampaikan kinerja Velix Vernando Wanggai positif dan berhasil. Salah satunya, karena Pj Gubernur tersebut mampu memfasilitasi penyelenggaraan Pemilu legislatif dan Pilpres 2024 di kawasan Papua Pegunungan sehingga berjalan aman, damai, dan sukses.
“Sebab Papua Pegunungan termasuk daerah rawan Pemilu 2024, namun dengan pendekatan yang dibangun Pak Pj Gubernur akhirnya agenda Pemilu berjalan dengan baik,” ujar Ucok Abdulrauf.
Karena itu, Inspektur II Itjen Kemendagri berharap Pj Gubernur Velix Vernando Wanggai agar terus dapat menyukseskan program-program prioritas lainnya, yakni penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan masalah inflasi.
“Itu menjadi harapan kita bersama agar pembangunan di kawasan Papua Pegunungan dapat berjalan dengan baik dan aman tanpa ada hambatan maupun gangguan dari manapun,” katanya.
Penjabat Gubernur Velix Vernando Wanggai mengatakan terkait capaian kinerja 10 indikator prioritas, Pemprov Papua Pegunungan pada Triwulan II (29 Februari-14 Mei 2024), kondisi kontekstual Provinsi Papua Pegunungan adalah proses pelaksanaan Pemilu 2024, yaitu masa pencoblosan 14 Februari 2024 serta masa penghitungan dan penetapan hasil Pemilu 2024. Hal itu, katanya, berjalan aman, kondusif, dan tidak menimbulkan konflik sosial skala luas.
“Kita melakukan penguatan pendekatan sosial ke gereja melalui Peringatan HUT Pekabaran Injil ke-70 pada 20 April 2024 melalui Peraturan Gubernur bahwa setiap 20 April ditetapkan sebagai Hari Libur Fakultatif di Papua Pegunungan,” ujarnya
Kemudian, kata Wanggai, Pemprov Papua Pegunungan juga melakukan sistem logistik dan konektivitas sebagai tulang punggung utama percepatan pembangunan Provinsi Papua Pegunungan. Selain itu juga afirmasi pembiayaan untuk menurunkan tingkat kemahalan, serta memperluas jaringan komunikasi dan konektivitas digital.
“Terkait 10 program prioritas, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Papua Pegunungan untuk mengatasinya,” ujar Wanggai.
Kesepuluh program prioritas itu adalah inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.
“Untuk inflasi, kita Pemprov Papua Pegunungan telah memperbaharui komposisi TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan membentuk tim sekretariat kecil dengan memberikan perhatian ke sistem logistik, baik jalur udara maupun sungai dan darat,” katanya.
Secara khusus, tambahnya, perhatian pada peningkatan ruas Jalan Trans Papua melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) di ruas Trans Wamena-Jayapura pada 50 km yang rusak parah. Skema KPBU Rp3 Triliun dilakukan dengan masa konstruksi dua tahun dan masa pemeliharaan 13 tahun.
“Selain itu dilanjutkan dengan distribusi bantuan cadangan pangan kepada 233.000 jiwa di delapan kabupaten,” katanya.
Selain itu Pemprov Papua Pegunungan juga telah memantau harga pangan dan stok ketersediaan beras di beberapa kabupaten. Secara simbolis mencanangkan gerakan menanam tanaman pangan lokal, seperti ubi jalar dan keladi dilakukan di kawasan Elelim, Kabupaten Yalimo.
Program penurunan stunting
Velix Vernando Wanggai menjelaskan untuk menurunkan angka stunting dilakukan tiga strategi, yakni strategi kelembagaan meliputi penerbitan SK terbaru terkait Tim Percepatan Penurunan Stunting, serta kerja sama dengan mitra internasional seperti dengan World Vision-Wahana Visi Indonesia (WVI). Kemudian strategi spesifik melalui pemeriksaan dan pemantauan perkembangan balita dengan pemberian asupan gizi, baik vitamin, maupun susu, telur, dan bubur kacang hijau serta imunisasi dasar lengkap di delapan kabupaten, serta pemeriksaan dan pemantauan kepada Ibu hamil.
“Strategi sensitif dilakukan dengan penyediaan air bersih, kegiatan bersih-bersih kota bersama ASN, TNI, Polri dan Masyarakat, sebagai langkah awal kita,” ujarnya
Sedangkan sadar bersih lingkungan untuk penanganan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan pembentukan Satgas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Provinsi Pegunungan. Ini sejalan dengan amanat Inpres No.4/2022 dengan alokasi pendanaan OPD di TA APBD 2024 untuk kegiatan-kegiatan prioritas penanganan di kantong-kantong kemiskinan ekstrem.
Kemudian bantuan cadangan pangan kepada penerima manfaat, yaitu masyarakat miskin di delapan kabupaten serta bantuan pangan dan perbaikan rumah kepada pengungsi asal Kabupaten Nduga yang berada di Kabupaten Jayawijaya.
Sedangkan upaya penanganan masalah pengangguran meliputi persiapan dan pembinaan kepada pengusaha Orang Asli Papua. Pembinaan dan pemberian kesempatan kepada UMKM dan ekonomi kreatif seperti noken dan kopi dalam pameran internasional, yiatuMelbourne International Coffe Expo pada 11-14 Mei 2024, pameran INACRAFT di JCC Senayan pada 28 Februari-4 Maret 2024, serta pameran di level lokal Papua.
“Kita juga telah melakukan penandatanganan MOU dengan yayasan terkait pelatihan teknik anak-anak Pegunungan di Somatua Training Centre di Timika,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!