Wamena, Jubi – Penjabat Bupati Jayawijaya Thony Mayor memimpin penanaman di kebun perdana alpukat di Kampung Iriliga, Distrik Bripi, Kamis (10/10/2024). Sebanyak 1.000 bibit alpukat ditanam di lahan pertanian yang dikelola Kelompok Tani Uragima.
“Daerah pegunungan di Jayawijaya punya potensi budi daya alpukat berkualitas baik. Hasilnya biasa dipasarkan hingga ke Jayapura,” kata Mayor, saat penanaman perdana alpukat di Iriliga.
Mayor berharap pengembangan budi daya alpukat dapat menjadi sumber baru pendapatan warga Iriliga. Dia memprediksi kebutuhan alpukat meningkat, seiring perkembangan wilayah di Provinsi Papua Pegunungan. Banyak hotel dan kafetaria membutuhkan pasokan alpukat di Wamena.
“Kita [Orang Asli Papua] itu miskin karena [minim] pengetahuan. Dinas terkait [Pertanian] harus jeli dalam melihat daerah-daerah yang potensial untuk budi daya pertanian,” ujar Mayor.
Kampung Iriliga berwaktu tempuh sekitar tiga jam perjalanan darat dari Wamena, Ibukota Jayawijaya. Jalan menuju ke Iriliga masih belum beraspal dan harus melalui beberapa jembatan kayu.
Terius Kelenak, Ketua kelompok Tani Uragima mengatakan mereka menyiapkan lahan seluas 2.500 meter persegi untuk membudidayakan alpukat di Kampung Iriliga. Mereka berencana memperluas areal penanamannya.
“Jarak tanamnya [alpukat] 5 x 5 meter. Luas lahannya sekitar 10 hektare, tetapi baru lima persen yang sudah ditanami [alpukat],” kata Kelenak, 37 tahun.
Kelenak dan anggota kelompok tani pimpinannya juga berencana membersihkan seluruh lahan yang belum tergarap tersebut. Mereka pun akan bertanam kopi setelah lahan itu dibersihkan.
“Kami cuma butuh air [untuk mengairi tanaman]. Itu kendala di sini. Saat musim penghujan [kebutuhan air] aman, tetapi saat kemarau [cadangan air mengering] karena bisa berlangsung hingga dua bulan,” ujar Kelenak.
Dia melanjutkan ada dua sumber mata air di Kampung Iriliga. Namun, lokasinya sangat jauh dari kebun alpukat mereka. (*)